GALAMEDIANEWS – Ada misteri keberadaan kursi kosong berhias bunga dan berbalut kain merah-putih di setiap panggung Safari Cinta Kang Dedi Mulyadi (KDM).
Kursi kosong itu kerap mencuri perhatian. Bahkan keberadaan kursi tersebut pun kerap dikaitkan dengan sosok mistik dan klenik.
Belakangan, tuduhan itu semakin gencar kala mendekati tahun politik. Pada Safari Cinta yang digelar di Desa Tegallega, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, Selasa 22 Agustus 2023 malam, KDM menjelaskan makna dari kursi kosong tersebut.
Baca Juga: Tanaman Hias Dracaena : Solusi Elegan untuk Udara Bersih di Rumah!
Baca Juga: Simak di Sini! dr. Aisah Dahlan Beberkan Cara Bentuk Karakter Positif pada Anak
"Dulu suka diisukan itu kursi Nyi Ratu Kidul. Tapi sebenarnya itu adalah kursi untuk almarhum ibu saya," kata Dedi.
Ruh selalu membarengi
Ia meyakini meski sudah meninggal lama namun ruhnya selalu membarengi setiap langkah dan sebagai spirit dalam membangun ikatan dengan warga terutama kaum perempuan dan ibu.
Menurutnya para pemimpin hebat lahir dari rahim dan didikan dari seorang ibu yang hebat pula. Termasuk dirinya yang mendapat pelajaran hidup prihatin sehingga kini bisa memahami isi hati rakyat.
"Tidak akan ada Dedi Mulyadi seperti saat ini kalau tidak ada ibu yang hebat," jelasnya.
Salah satu kehebatan sang ibu, kata Dedi, adalah bisa memenej keuangan dengan prinsip saeutik mahi loba nyesa atau dalam Bahasa Indonesia berarti uang sedikit cukup, uang banyak ada sisa.
“Sembilan anak lahir dari ibu yang buta huruf tidak bisa menulis, tapi semua anaknya jadi sarjana. Padahal saat itu hanya punya sawah 1/4 hektare dan tidak ada sejengkal tanah pun yang terjual,” ujarnya.
Anak jadi Raja
Dedi mengatakan, sosok sang ibu memilih hidup sederhana dan hanya memikirkan anak-anaknya. “Tidak apa-apa Mi (sebutan ibu KDM) seperti gembel asal anak jadi raja,” ucap KDM menirukan ucapan mendiang ibunya.
Untuk itu ke depan negara harus hadir mengintervensi dan mengatur kehidupan rakyatnya terutama mereka yang berstatus anak yatim, fakir miskin hingga jompo. Sebab negara diberi mandat untuk mengurus warganya yang susah.
“Mudah-mudahan ke depan kita punya pemimpin yang adil dan sayang pada rakyat kecil terutama pemimpin yang bisa memberikan jaminan ke masyarakat jompo. Semoga Pak Prabowo Subianto bisa mewujudkan itu semua,” jelas eks Bupati Purwakarta ini.***