Tarifnya Murah, Angkutan Aglomerasi Trans Jateng Mulai Layani Penumpang

3 September 2020, 20:34 WIB
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo meluncurkan layanan angkutan aglomerasi BRT Trans Jateng di Kota Solo. (Tok Suwarto) /

GALAMEDIA - Warga Kota Solo dan sekitarnya untuk pertama kali mendapat layanan bus angkutan penumpang aglomerasi yang menghubungkan Kota Solo dengan Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah, mulai Kamis, 3 Agustus 2020, mengoperasikan sebanyak 14 armada bus rapid transit (BRT) Trans Jateng berukuran sedang, yang melayani penumpang dari Terminal Tirtonadi sampai Terminal Sumberlawang, arah utara Kota Solo.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, menyatakan, operasional BRT Trans Jateng di wilayah Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen dan Klaten (Subosukowonosraten), merupakan pengembangan angkutan aglomerasi yang menghubungkan keenam wilayah tersebut.

Baca Juga: Hadapi Tantangan Zaman, Pascasarjana UIN Bandung Gelar Workshop Peningkatan Kurikulum Dakwah Islam

Layanan tersebut sekaligus sebagai upaya mengurangi kepadatan lalu lintas dan mencegah kemacetan.

“Pelayanan angkutan aglomerasi Trans Jateng menggunakan sistem buy service. Saat ini kita gratiskan selama sembilan hari, mulai tanggal 1 sampai 9 September 2020. Masyarakat silakan naik bus gratis sampai puas," kata Ganjar.

Ke-14 armada BRT Trans Jateng yang dioperasikan dari pukul 05.00 sampai pukul 18.00 setiap hari, dirancang singgah di 14 titik halte antara Terminal Tirtonadi sampai Sumberlawang, termasuk singgah di kawasan wisata Museum Purbakala Sangiran.

Baca Juga: Jadi Pabrik Minuman Keras, Sebuah Rumah di Perumahan Sukaluyu Regency Digerebek Polisi

Setelah selama selama sembilan hari masa bebas biaya, menurut Gubernur Jateng, penumpang bus Trans Jateng dikenakan tarif normal, yaitu sebesar Rp4.000 bagi para penumpang umum dan Rp2.000 bagi pelajar, buruh dan veteran.

"Meskipun tarifnya murah, saya menjamin kenyamanan serta keamanannya. Terlebih di masa pandemi Covid-19 ini, protokol kesehatan akan diterapkan secara ketat," jelasnya.

Ganjar menegaskan, dalam pelayanan angkutan aglomerasi Trans Jateng, pihaknya betul-betul menjaga integritas operatornya. Dia memastikan, kalau ada barang penumpang tertinggal di bus akan dikembalikan utuh tanpa ada kekurangan. Di masa pandemi ini tidak ada tempat duduk yang berhimpitan dan kebersihan bus juga sangat dijaga.

Baca Juga: Manajemen Apartemen Bandung Technoplex Bantah Tudingan Konsumen

"Kalau ada petugas BRT Trans Jateng yang nakal dan melanggar peraturan, saya tidak segan mencopotnya. Saya mengharapkan partisipasi masyarakat dalam melakukan pengawasan. Saya titip integritasnya. Kalau ada barang penumpang ketinggalan pasti kembalikan secara utuh. Kalau yang lain ada yang lebih baik, kita harus satu tingkat di atasnya," tandasnya.

Wali Kota Solo, FX. Hadi Rudyatmo, menyambut baik moda transportasi aglomerasi Subosukowonosraten Koridor 1 antara Terminal Tirtonadi – Sangiran – Terminal Sumberlawang Sragen tersebut. Diluncurkannya BRT Trans Jateng bisa menjaga roda perekonomian tetap berjalan di wilayah Surakarta maupun kabupaten sebagai daerah penyangga.***

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler