Pasukan Penjajah Zionis Israel Luncurkan Invasi Darat ke Jalur Gaza di Tengah Matinya Akses Internet di Gaza

28 Oktober 2023, 08:06 WIB
Tank Merkava Israel meluncurkan rudal anti-tank berpemandu LAHAT di perbatasan Jalur Gaza Palestina./tangkap layar/x.com @narrative_hole /



GALAMEDIANEWS - Dalam eskalasi dramatis dari konflik berkelanjutan antara Israel dan Jalur Gaza Palestina , militer Israel telah meluncurkan invasi darat ke dalam wilayah yang Gaza Utara.

Langkah ini terjadi di tengah latar belakang pembantaian bombardir oleh Israel yang semakin meningkat, dan telah menyebabkan matinya seluruh jaringan komunikasi termasuk internet di wilayah Jalur Gaza, menciptakan suasana menakutkan dan ketidakpastian di antara warga Gaza Palestina.

Sementara tank-tank Israel maju dan tembakan serangan artileri terus berlanjut, dunia memperhatikan dengan napas tertahan, menunggu implikasi dari operasi militer ini.

Baca Juga: Daftar Hotel Murah di Bali yang Instagramable dengan View Bagus

Tank Israel Mendekati Pemukiman Beit Hanoun dan Bagian Utara Beit Lahia

Saat tank-tank Israel maju dan serangan artileri terus bergema di wilayah tersebut, spekulasi muncul tentang niat Israel. Beberapa pengamat percaya bahwa operasi darat ini mungkin merupakan pendahuluan untuk kampanye militer yang lebih besar, sementara yang lain menyarankan bahwa negosiasi yang sedang berlangsung yang melibatkan pertukaran tahanan mungkin mencapai titik krusial. Ketidakpastian seputar situasi hanya memperdalam perasaan krisis di Gaza.

Selama ini menurut koresponden stasiun Al Arabiya sudah ada 4 misil anti tank diluncurkan Jalur Gaza Utara.

Relevansi dari Resolusi PBB Akibat Serangan Darat

Baca Juga: Menaker: Job Fair Nasional 2023 Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Kerja

Invasi darat ini, yang mengikuti serangkaian serangan udara yang semakin intens, menyoroti relevansi yang berkurang dari resolusi Majelis Umum PBB dalam memengaruhi tindakan Israel di wilayah Gaza.

Saat konflik terus berkembang, pandangan analis mencerminkan keraguan yang semakin besar tentang efektivitas resolusi internasional dalam mengatasi dinamika kompleks di lapangan.

Dampak Manusia dari Eskalasi Pembantaian

Pengeboman Israel yang semakin intens di Gaza telah membuat penduduk kesulitan berkomunikasi satu sama lain, meningkatkan kecemasan dan ketidakpastian mereka. Keruntuhan dalam komunikasi telah mengganggu kemampuan orang untuk memeriksa kesejahteraan orang yang mereka cintai, menjadikan frasa seperti "Masihkah kamu hidup?" semakin umum. Situasi ini menekankan biaya manusia dari eskalasi konflik dan urgensi untuk menemukan jalan menuju de-eskalasi.

Baca Juga: 5 Hotel Murah di Blitar yang Memiliki View Bagus dengan Spot Instagramable, Tawarkan Fasilitas Terbaik

Tanggapan PBB dan Komunitas Internasional

Komunitas internasional dihadapkan pada tugas yang menantang untuk merespons situasi yang berkembang di Gaza. Upaya mediasi dan penyelesaian konflik terbukti sulit, karena eskalasi di lapangan mengungguli upaya diplomasi.

PBB, meskipun keterlibatannya dan deliberasi yang terus berlanjut, harus berhadapan dengan kompleksitas konflik yang sulit dipecahkan.

Situasi Terkini Gaza

Di tengah eskalasi pembantai di jalur Gaza, warga Gaza sekali lagi terjebak dalam perselisihan, dengan matinya seluruh jaringan koneksi internet, media dan pemadaman total komunikasi yang mengingatkan pada hari-hari gelap di masa lalu di wilayah tersebut.

Baca Juga: 5 Hotel Murah di Blitar yang Memiliki View Bagus dengan Spot Instagramable, Tawarkan Fasilitas Terbaik

Saat situasi terus berkembang, dunia memperhatikan dan menunggu perkembangan di Gaza, berharap untuk mengakhiri kekerasan dan kembali ke jalur perdamaian dan stabilitas di wilayah jalur Gaza.

Invasi darat telah membawa konflik Israel-Gaza ke fase baru, menegaskan kebutuhan mendesak akan diplomasi dan de-eskalasi untuk mencegah lebih banyak penderitaan dan kehilangan nyawa.***

Editor: Dadang Setiawan

Sumber: Al Jazeera x.com/@ytirawi

Tags

Terkini

Terpopuler