Tak Diperhatikan Pemerintah, Ratusan Awak Angkot Datangi Kantor Organda Garut

22 September 2020, 19:17 WIB
Awak angkutan perkotaan (Angkot) jurusan Cempaka-Terminal Guntur mendatangi Kantor DPC Organda Kabupaten Garut di Jalan Merdeka, Kabupaten Garut, Selasa 22 September 2020. Mereka meminta pemerintah memperhatikan kondisi mereka /Agus Somantri/

GALAMEDIA - Ratusan awak angkutan perkotaan (Angkot) jurusan Cempaka - Terminal Guntur mendatangi Kantor DPC Organda Kabupaten Garut di Jalan Merdeka, Kabupaten Garut, Selasa 22 September 2020.

Ketua Organda Kabupaten Garut, Yudi Nurcahyadi mengatakan, aksi yang dilakukan para awak angkutan tersebut karena mereka merasa tidak diperhatikan oleh pemerintah selama pandemi Covid-19.

"Memang mereka itu yang terdampak langsung, jalur yang mereka lewati diisolasi oleh Pemkab Garut sejak Sabtu kemarin karena ada warga yang terpapar Covid-19 di Cempaka," ujarnya di Kantor Organda Garut, Jalan Merdeka, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Selasa.

Baca Juga: Jawa Barat Diproyeksikan Jadi Sentral Industri Telekomunikasi

Menurut Yudi, kondisi tersebut menjadikan penghasilan para awak angkutan tersebut turun drastis. Namun di sisi lain, pihak Pemkab Garut tidak memberikan perhatian kepada mereka, padahal mereka juga terdampak langsung.

"Jadi mereka ini mengadu ke kita. Para awak angkutan ini juga berharap mendapatkan subsidi untuk bahan bakar serta bantuan sembako untuk keluarganya di rumah. Mereka juga meminta agar pemerintah memberikan perlindungan kesehatan," ucapnya.

Yudi menyebutkan, sebetulnya pihaknya sudah meminta masker dan hand sanitizer kepada Pemkab Garut melalui Dinas Kesehatan (Dinkes). Namun hingga saat ini permintaan tersebut masih belum juga dipenuhi. Pihaknya pun memberikan batas waktu hingga Kamis 24 September 2020 agar permintaan tersebut diakomodir.

Baca Juga: Penyidik Polri Periksa Sejumlah ASN Terkait Kebakaran Gedung Kejagung

"Kalau masih tidak dipenuhi juga, maka kita akan melakukan aksi besar-besaran pada hari Jumat (25 September 2020) nanti. Ini urusannya tentang perut dan keselamatan jiwa," katanya.

Yudi mengatakan, apa yang diminta oleh oleh para awak angkutan umum itu sudah seharusnya dipenuhi oleh pemerintah. Apalagi selama pandemi Covid-19 ini, para awak angkutan sama sekali tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah. Padahal menurutnya, anggaran Covid-19 di Kabupaten Garut sangat besar.

"Kita minta ini untuk keamanan bersama. Apalagi setiap hari awak angkutan ini selalu berinteraksi dengan banyak orang, namun sama sekali tanpa perlindungan dari pemerintah," ucapnya.  

Baca Juga: Idham Azis Keluarkan Maklumat Kapolri Soal Protokol Kesehatan Pilkada, Ini Dia Isi Lengkapnya

Diakui Yudi, sebetulnya ada kekhawatiran muncul klaster baru dalam penyebaran Covid-19 dari angkutan umum. Pasalnya hingga saat ini para awak angkutan di Kabupaten Garut belum pernah sekalipun menjalani tes usap atau swab test. Bisa saja ada diantaranya yang terpapar Covid-19.  

"Kalau semuanya di swab, bisa saja ada yang positif. Selama ini mereka kan interaksi dengan masyarakat banyak tapi perlindungan tidak ada. Pemerintah tidak memberikan perhatian kepada mereka," katanya.

 

 

 

Editor: Kiki Kurnia

Tags

Terkini

Terpopuler