Akselerasi Layanan Publik di Bidang Sosial melalui Replikasi Inovasi

19 Februari 2024, 12:29 WIB
Asisten Deputi Koordinasi dan Fasilitasi Strategi Pengembangan Praktik Terbaik Pelayanan Publik Kementerian PANRB Ajib Rakhmawanto dalam Rapat Koordinasi Replikasi Inovasi Pelayanan Publik di Kemensos, di Jakarta./menpan.go.id/ /

 

GALAMEDIANEWS - Pada tahun 2024 Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menyasar pada pengembangan inovasi melalui replikasi dan scaling up.

Berbagai pendampingan dan fasilitasi pun dilakukan Kementerian PANRB bagi instansi pemerintah sebagai upaya penguatan Inovasi secara berkelanjutan, salah satunya di lingkup Kementerian Sosial (Kemensos).

Asisten Deputi Koordinasi dan Fasilitasi Strategi Pengembangan Praktik Terbaik Pelayanan Publik Kementerian PANRB Ajib Rakhmawanto menyampaikan Kementerian Sosial telah mendapatkan berbagai penghargaan dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik sejak tahun 2014 hingga 2023.

Baca Juga: Menjadi Top Nasional, 4 SMA Terbaik di Kabupaten Pasuruan Ini Bisa Dijadikan Referensi PPDB 2024 di Jawa Timur

Melihat potensi ini Kementerian PANRB melakukan pendampingan dan fasilitasi dalam rangka mendorong percepatan replikasi inovasi di lingkungan satuan kerja Kementerian Sosial sebagai bagian dari peningkatan pelayanan publik.

“Kita ingin mendapatkan informasi terkait strategi pengelolaan inovasi di lingkungan Kementerian Sosial termasuk penciptaan inovasi, pengembangan inovasi, dan pelembagaan inovasi,” ujar Ajib dalam Rapat Koordinasi Replikasi Inovasi Pelayanan Publik di Kemensos, di Jakarta.

Ajib menerangkan replikasi merupakan bagian dari aspek difusi inovasi yang bertujuan untuk menyebarkan inovasi ke unit atau instansi lainnya dalam rangka memperluas manfaat suatu inovasi dan memberikan dampak pada percepatan peningkatan pelayanan publik. Secara umum terdapat 3 bentuk dalam proses replikasi yaitu adopsi, adaptasi, dan modifikasi.

Baca Juga: PSG Kabarnya siapkan Marcus Rashford sebagai Suksesor Kylian Mbappe

Lanjutnya dikatakan, Kemensos selalu aktif mengirimkan berbagai inovasi terbaiknya untuk bersaing dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik yang digelar Kementerian PANRB. Inovasi yang dikompetisikan oleh Kemensos pun selalu masuk dalam Top Inovasi 45 dan 99.

Karenanya Kementerian PANRB menjajaki inovasi-inovasi yang ada di Kemensos untuk dijadikan program replikasi dan scaling up di unit lainnya.

Terkait replikasi inovasi di lingkup Kemensos, Kementerian PANRB merekomendasikan inovasi BARIS DITEBAS (Barista Disabilitas Terobos Stigma Keterbatasan) untuk direplikasi. Inovasi ini dikembangkan oleh Sentra Wyata Guna Bandung.

Selain inovasi BARIS DITEBAS, Kementerian PANRB juga merekomendasikan inovasi Sheltered Workshop Peduli yang dikembangkan oleh Sentra Terpadu Kartini Temanggung.

Baca Juga: 5 Cara Menjaga Rasa Bahagia di Tempat Kerja

Analis SDM Aparatur Sekretariat Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Kemensos Ani Wuryandari menguraikan, Inovasi BARIS DITEBAS hadir untuk memberdayakan penyandang disabilitas agar berdaya secara ekonomi dan bermartabat karena memiliki keterampilan yang sama dengan orang lain.

Inovasi ini juga menjadi peluang pekerjaan layak bagi penyandang disabilitas, lebih jauhnya menunjang pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat, inklusif, dan dapat mengurangi kemiskinan.

Sentra Wyata Guna Bandung bekerja sama dengan Siloam Center for The Blind of Korea melaksanakan kegiatan Pelatihan Barista bagi penyandang disabilitas dan membangun Café More Wyata Guna sebagai tempat penyaluran kerja lulusannya.

inovasi BARIS DITEBAS dan Sheltered Workshop Peduli dengan produk Batik Ciprat bisa direplikasi di satker-satker lainnya karena berbagai sentra di Kemensos sudah multi layanan.***

Penulis: Ranti Febranti

Editor: Dadang Setiawan

Sumber: KemenpanRB

Tags

Terkini

Terpopuler