Bencana Banjir Menerjang Beberapa Daerah di Kabupaten Cirebon

7 Maret 2024, 06:10 WIB
Cirebon mengalami banjir /Dok. BPBD Jabar/

GALAMEDIANEWS – Bencana banjir kembali menerjang di beberapa daerah Kabupaten Cirebon. Berdasarkan laporan BPBD Cirebon, banjir terjadi di Kecamatan Waled, Kecamatan Karangwareng, Kecamatan Ciledug, dan Kecamatan Pangenan.

Banjir ketinggian 20-250 cm menggenang 2.830 unit rumah, 6 unit sarana pendidikan terendam, 8 unit tempat ibadah. Lalu terdapat 1.862 KK/4.639 jiwa terdampak. Di antaranya 200 jiwa mengungsi di balai Desa Ciuyah. "Data-data terus kami update," kata Hadi.

Upaya yang sedang dilakukan BPBD yaitu berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Cirebon. Saat ini BPBD Kabupaten Cirebon masih melakukan assessment di lapangan. "BPBD Kabupaten Cirebon melakukan evakuasi warga terdampak bersama tim gabungan dan BPBD Kabupaten Cirebon mengirimkan 2 perahu fiber dan 3 perahu karet," ucapnya. Koordinasi dan segala upaya dikerahkan untuk mengatasi banjir ini.

Baca Juga: Bandung Sudah Banjir, Pemkot Baru Akan Lakukan Audit Titik Lingkungan Rawan Banjir

Imron Rosyadi selaku Bupati Cirebon, menyatakan bahwa pihaknya sudah menyiapkan strategi untuk mengurangi dampak banjir di beberapa kecamatan di Cirebon, Jawa Barat, yang terjadi sejak Selasa (5/3/2024) malam tersebut.

“Kami sudah meninjau lokasi banjir dan sudah melakukan beberapa strategi untuk meminimalisir dampak banjir,” kata Imron setelah meninjau kondisi banjir di Desa Sidaresmi, Cirebon, Rabu (6/3/2024).

Salah satu strategi itu dengan membuat senderan dan normalisasi sungai. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung guna merealisasikan hal tersebut. “Ini untuk penanganan jangka panjang, kami minta BBWS melakukan normalisasi karena Cisanggarung itu masuk wilayahnya,” ungkapnya.

Menurut dia, apabila normalisasi Sungai Cisanggarung dilakukan berkala maka hal itu bisa mengurangi risiko banjir dengan mencegah air tidak meluap ketika hujan deras terjadi di wilayah Cirebon. 

Lebih lanjut, Imron menjabarkan, fokus membantu masyarakat dengan mendirikan dapur umum di beberapa lokasi untuk mencukupi kebutuhan logistik masyarakat serta menyediakan pos kesehatan. “Kami mendirikan dapur umum dan juga posko kesehatan di sejumlah lokasi bencana banjir,” tuturnya.

Baca Juga: Antisipasi Banjir, 736 Sekolah di Kota Bandung Mendadak Dijadikan TPS Cadangan

Pemerintah Kabupaten Cirebon juga telah menyerahkan bantuan toren (penampungan air), obat-obatan dan sejumlah kebutuhan lainnya untuk membantu sekitar 83 ribu warga terdampak banjir. Berdasarkan data, kata dia, musibah ini terjadi pada 36 desa di sembilan kecamatan di Kabupaten Cirebon serta mengakibatkan 20 ribu unit rumah terdampak banjir.

Imron menyampaikan bahwa bencana ini disebabkan karena meluapnya beberapa aliran sungai hingga merendam pemukiman warga, setelah hujan deras melanda wilayah Cirebon pada Selasa malam. “Kami berharap banjir ini bisa mereda, karena saat ini beberapa lokasi sudah surut,” tuturnya.

Kepala BPBD Kabupaten Cirebon Deni Nurcahya menyebut akibat dari banjir ini, terdapat dua orang warga di Desa Ambit dan Karangsari yang meninggal dunia. “Satu orang dari Desa Ambit kebetulan sedang melakukan evakuasi di Desa Ciuyah di saudaranya, kemudian terpeleset dan jatuh.

Satu lagi warga meninggal dunia karena tersengat listrik saat banjir terjadi,” ujar Deni. Ia menambahkan, sejumlah petugas BPBD bersama tim gabungan dari unsur TNI-Polri dan relawan, berhasil mengevakuasi ratusan warga ke lokasi lebih aman.

Bencana kali ini yang terjadi di wilayah Kabupaten Cirebon memang berdampak kepada warga. Bagi yang ingin memberikan bantuan dalam bentuk barang diharapkan bisa berkoordinasi dengan pihak terkait agar bantuan yang diberikan memang benar-benar dibutuhkan dan tepat sasaran. ***

Editor: Tatang Rasyid

Sumber: antaranews.com

Tags

Terkini

Terpopuler