Dihadiri Gatot Nurmantyo, Tabur Bunga di Makan Pahlawan Kalibata

30 September 2020, 20:57 WIB
Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.* /Antara./

GALAMEDIA - Untuk memperingati hari Kesaktian Pancasila dan mengenang para pahlawan yang menjadi korban Partai Komunis Indonesia (PKI), ratusan Purnawirawan Pengawal Kedaulatan Negara (P2KN) menggelar tabur bunga dan doa bersama di Taman Pemakaman Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu, 30 September 2020.

Purnawirawan ini sempat dilarang untuk melakukan acara tersebut. Namun, akhirnya diperbolehkan masuk TMP Kalibata walaupun hanya 30 orang sebagai perwakilan.

Pelarangan itu terjadi ketika mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan sejumlah purnawirawan dilarang Dandim Jakarta Selatan, Kolonel inf Ucu Yustia masuk ke area makam.

Baca Juga: Perusahaan China Janjikan Vaksin Covid-19 Beredar Secara Global di Tahun 2021, Tapi...

"Ini di makam pahlawan ya, anda punya Sapta Marga sumpah prajurit, anda bertanggungjawab kepada Tuhan YME bahwa kami purnawirawan akan menghormati para pahlawan yang jadi korban G30 S PKI," ujar Gatot kepada Dandim seperti dilansirkan rri.id.

Dandim menegaskan, dia hanya melaksanakan tugas dan tidak bermaksud melarang Gatot dan para purnawirawan untuk nyekar ke makam pahlawan.

"Kami hanya menjalankan tugas agar sesuai dengan protokol kesehatan," jawab Kolonel Ucu.

Baca Juga: Selain Berpotensi Cegah Virus Corona, Ini 6 Manfaat Minyak Kayu Putih Lainnya yang Perlu Diketahui

Setelah terjadi perdebatan alot, akhirnya rombongan diperbolehkan masuk dengan syarat per kelompok maksimal 30 orang.

Ketegangan kembali terjadi saat Laksanama Madya (Purn) Suharto selaku Ketua Purnawirawan Pengawal Kedaulatan Negara yang sedang membacakan pernyataan sikap di depan sejumlah ormas. Damdim mencoba merebut kertas yang berisi pernyataan sikap P2KN sehingga sempat menimbulkan kericuhan kecil.

Laksdya Suharto menerangkan, P2KN terdiri dari para purnawirawan baik Pati, Pamen Pama dan Bintara Tamtama, akan berkomitmen menjaga kedaulatan bangsa dan berjalan seiringan bersama masyarakat.

Baca Juga: Oh Ternyata Alasan Demam Menjadi Tanda Tubuh Melawan Virus, Berikut Gejala dan Cara Mengobatinya

Dalam tabur bunga tersebut, sempat diwarnai kericuhan ketika ratusan pendemo memprotes kedatangan Gatot Nurmantyo ke TMP Kalibata.

Namun mereka lari tunggang langgang usai didatangi oleh sejumlah ormas yang turut serta dalam kegiatan tabur bunga pahlawan revolusi tersebut.

Demonstran sudah berorasi sebelum Gatot Nurmantyo datang dan didiamkan oleh para pendukung Gatot selama berjam-jam sebelum akhirnya pendemo pergi. Para pendemo kembali ke depan kawasan TMP Kalibata dan berorasi sesaat setelah Gatot Nurmantyo meninggalkan lokasi.

Baca Juga: 8 Makanan Untuk Memperkuat Gigi Anak, Mulai dari Sayuran Berdaun Hijau Hingga Kacang dan Biji-bijian

Sejumlah ormas yang berkumpul di lokasi, seperti Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan (FKPPI) dan ormas lain lalu mendekat ke arah kerumunan demo. Orator yang sebelumnya menggebu-gebu menyindir Gatot dan pendukungnya, mendadak diam. Muka mereka mulai panik.

Sementara, aparat TNI dan Polri masih berupaya mencegah puluhan anggota FKPPI dan ormas lain menyerang pendemo. Beberapa mobil pendemo putar arah, bermaksud meninggalkan lokasi ke arah Cililitan.

Namun, dua mobil pendemo terlanjur terjebak massa. Massa pun mencoba menyerang puluhan pendemo yang ada di dalam mikrolet tersebut. Wajah-wajah pendemo berusia remaja itu panik.

Baca Juga: Ternyata, Gara-gara Ini Potensi Tsunami 20 Meter di Pantai Selatan Jawa Akan Terjadi

Sementara anggota TNI dan polisi terus mencoba menghalau massa. Saat massa dicegah TNI, remaja yang ada di dalam mikrolet kabur tunggang langgang ke arah Cililitan. Sementara, mikrolet yang mereka gunakan mengalami sejumlah kerusakan. ***

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler