Habib Rizieq Akan Pulang Ke Indonesia, Ketum PA 212: Buat Istana Bergoyang-goyang

19 Oktober 2020, 09:37 WIB
Habib Rizieq Shihab. /dok PRMN

 

GALAMEDIA - Pernyataan Ketua Umum FPI Ahmad Shabri Lubis terkait Imam Besar Habib Rizieq Shihab (IB HRS) akan segera kembali ke Indonesia dan memimpin revolusi, membuat Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif angkat bicara.

Slamet menjelaskan, bahwa pernyataan Shabri soal revolusi yang akan dipimpin Habib Rizieq telah membuat gentar, menghebohkan, hingga Istana 'bergoyang-goyang'.

"Kembalinya (HRS), kemarin disampaikan KH. Shabri bahwa Insya Allah (HRS) akan memimpin bangsa Indonesia untuk revolusi, untuk memperjuangkan dalam rangka menyelamatkan Indonesia," katanya, dilansirkan wartaekonomi.co.id mengutip dalam wawancaranya dengan Front TV. Video wawancara berjudul 'Kepulangan IB HRS Ke Tanah Air' itu diunggah di Channel YouTube Front TV, Minggu, 18 Oktober 2020.

Baca Juga: Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Wilayah di Jabar Dilanda Hujan Lebat Hari Ini, Bandung Salah Satunya

"Pernyataan (HRS pimpin revolusi) ini memang membuat gentar dan menghebohkan, sampai Istana bergoyang- goyang dengan kalimat revolusi," tambahnya.

"Pak Jokowi sendiri itu kan jargonnya revolusi mental. Anehnya ketika yang mengumumkan orang lain jadi sesuatu yang menggetarkan, padahal Pak Jokowi sendiri mengatakan revolusi mental," ujarnya.

"Oleh karenanya, perlu ditegaskan bahwa kalau kita mendengar kalimat revolusi maka mesti dilihat dulu sisi bahasanya, kalau kita melihat kamus bahasa Indonesia maka revolusi itu perubahan yang cepat," katanya.

Baca Juga: Menteri Kesehatan Afrika Selatan dan Istrinya Terkonfirmasi Positif Covid-19

Slamet menuturkan, soal maksud dari revolusi yang akab dipimpin Habib Rizieq. revolusi itu adalah revolusi akhlak yang diambil dari nilai-nilai islami.

"Kita ingin bangsa dan negara ini ada sebuah perubahan secara menyeluruh dalam waktu yang singkat karena kezaliman di negeri ini itu sudah luar biasa yang menyengsarakan rakyat Indonesia. Tapi tentunya kita ingin perubahan secara damai dan mengarah kepada akhlakul karimah," ungkapnya.

"Jadi ingat, kalau Jokowi punya semboyan revolusi mental yang dulu pernah digaungkan kaum komunis, maka hari ini Habib Rizieq akan menggaungkan revolusi akhlak yang diambil dari nilai islami, tentunya revolusi akhlak ini, perubahan menyeluruh untuk melawan kezaliman ini akan berlangsung secara damai, secara konstitusional dan tidak melanggar hak asasi manusia," pungkasnya.***

Sumber: Warta Ekonomi

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler