Pemuda Express, Layanan Antar Jemput Syariah dari Banjaran

19 Oktober 2020, 14:21 WIB
/

GALAMEDIA – Munculnya bisnis baru di tengah pandemi seketika beragam, dengan inovasi tertentu dan biasanya berawal dari hobi ataupun sebuah keresahan. Seperti halnya bisnis satu ini, Pemuda Express, yaitu sebuah layanan antar jemput orang dan jasa titip makanan ataupun barang, yang ada di kawasan Banjaran, Kabupaten Bandung.

Pendiri sekaligus pengelola Pemuda Express, Abdullah Abdurahman (25) mengungkapkan, roda bisnis ini mulanya karena melihat cukup banyak orang-orang di sekitarnya yang terkena PHK dari tempat kerjanya. Terlebih, orang-orang tersebut Abdullah mengenalnya dari sebuah kajian-kajian di Masjid.

“Karena terkena pandemi, temen-temen saya yang dikajian itu banyak terkena PHK. Nah, saya sama temen-temen mikir (yang sekarang jadi manajemen pemuda express), gimana caranya terbantu minimal yang disekitar kita disaat pandemi tapi tetep punya penghasilan yang engga kecil tapi lumayan,” terangnya, Senin, 19 Oktober 2020.

Baca Juga: Cuti Bersama Maulid Nabi Muhammad SAW, Tempat Hiburan Diminta Tidak Gelar acara

Alasan lain sederhana, jika layanan ojek online pada umumnya dilakukan atau diantar jemput oleh seorang laki-laki didominasinya, seperti halnya istrinya yang selalu menggunakan jasa tersebut. Hal itu menjadi keresahan tersendiri bagi Abdullah, hingga akhirnya ia membuat Pemuda Express dengan layanan syariah. Yakni, antar jemput orang sesuai jenis kelaminnya, perempuan diantar perempuan dan laki-laki diantar laki-laki.

Bukan hanya dari sisi syariah menurutnya, namun hal itu dilakukan demi kenyamanan konsumen. “Nantinya engga ada tuh perempuan yang bonceng laki-laki, yang bukan mukhrim ketika naik ojek, itu salah satu prinsip kami,” ucapnya.

Sekaligus, ia mencoba pengantaran makanan dan barang, karena banyak orang-orang terdekatnya yang membuka usaha dan menggunakan jasa ojek online, namun dirasa tarif yang ditawarkan semakin mahal. Selanjutnya, Abdullah membuat tarif yang jauh lebih murah, bahkan dibawah batas Permenhub.

Baca Juga: Cuti Bersama Peringatan Maulid Nabi Muhammad Diakhir Oktober 2020, Tidak Alami Perubahan

Bisnis dan Ladang Sosial
Di sisi lain, karena target utamanya adalah sosial dan membantu, sampai saat ini Abdullah dan manajemennya belum mementingkan penghasilan. Bahkan, ia akui penghasilan ada yang diberikan ke Masjid, atau yang diberikan kepada pembangunan Madrasah.

Abdullah sampaikan, belum menjadikannya sebagai ladang bisnis utama, karena terdapat sisi dakwah dan sosial, khususnya di tengah pandemi.

Bisnis ini ia baru jalani dari bulan Agustus 2020 lalu, meski belum lama, namun laju usaha miliknya dapat terlihat dengan cukup baik. Pasalnya, dilihat dari orderan yang diterimanya semakin banyak, tetapi massa yang dimilikinya belum mencukupi, sehingga ia lanjut membuka lowongan bagi orang-orang yang membutuhkan dan respon yang diterima cukup banyak pula.

Baca Juga: Benarkah Diet Air Putih Bisa Menurunkan Berat Badan? Berikut Penjelasan, Aturan, dan Tipsnya

“Yang kami terima rata-rata yang sangat membutuhkan, misal akibat di PHK dari pabrik dan mejadi nganggur. Tapi kalau hanya sebatas mau menambah penghasilan aja, atau sampingan, itu engga akan kami terima. Maka murni ini tuh untuk membantu sekitar,” jelasnya.

Ia pun tidak mengambil untung banyak, bahkan bisa dikatakan minim sekali menurutnya. Hal tersebut lantaran fungsi dan tujuannya untuk membantu orang-orang di sekitarnya yang terus ia gaungkan, baik itu dari sisi konsumen ataupun drivernya.

“Cuman kami masih manual (melalui aplikasi whatsapp), sekarang lagi proses pembuatan aplikasi, mudah – mudahan launching di November ini,” ungkapnya.

Baca Juga: Mohon Maaf, Peresmian Venue dan Kegiatan PON Dilakukan Secara Virtual

Namun, jika sudah membuat aplikasi ia sadari akan mengikuti aturan-aturan yang ada di Indonesia. Hanya saja, Abdulah mengaku masih manual dan masih menjalankan promosi, sehingga belum dapat mengikuti aturan pemerintah yang ada, terutama di batas bawah harga. Disisi lain, aturan lainnya masih ia terapkan.

Sedangkan itu, Abdullah merasakan tantangan tersendiri dari orderan yang terus banyak berdatangan tetapi dengan wilayah yang semakin luas. Mulanya Abdullah katakan, Pemuda Express hanya di daerah Kabupaten Bandung seperti Banjaran, Pameungpeuk, Baleendah, Soreang. Namun saat ini, mulai banyak dari daerah perkotaan.

“Awalnya kita tolak, mungkin karena banyak orang yang tertarik, jadi terus ada permintaan, tapi karena ditolak jadi banyak yang cancel karena inginnya ke daerah kota Bandung,” lanjutnya.

Baca Juga: Kadinkes Kota Bandung: Cek Kesehatan Diri Sebelum Cari Hiburan

Menjadi tantangan dan kendala tersendiri baginya,dengan driver yang minim namun wilayah sudah mencakup lebih besar lagi. Akan tetapi, dirinya usahakan ketika ada aplikasi yang dibuat, maka kuantitas driver akan lebih diperbanyak juga. Menjadi harapan dan targetan tersendiri baginya, bukan hanya di kabupaten bandung, namun perkotaan bahkan dapat se-Indonesia.

 

Editor: Kiki Kurnia

Tags

Terkini

Terpopuler