Menurut Badan Intelijen Pertahanan AS, H-20 merupakan pembom strategis yang mirip dengan B-2 atau B-21. Pembom tersebut dilengkapi rudal nuklir dan rudal konvensional dengan berat lepas landas maksimum lebih dari 200 ton.
Sumber lain mengatakan, seperti rudal balistik antarbenua, semua pembom strategis dapat digunakan untuk meluncurkan senjata nuklir.
“Dan jika China mengklaim telah menjalankan kebijakan pertahanan nasional yang murni bersifat defensif, mengapa perlu senjata ofensif seperti itu?” lanjutnya.
Baca Juga: Saat Berolahraga, Ini Detak Jatung yang Ideal, Begini Rumus dan Cara Menghitungnya
Terungkap juga AS yang sejauh ini mengerahkan jet tempur supersonik F-35 dalam skala di atas rata-rata mendorong China untuk membocorkan koleksi pembom H-20.
AS sejauh ini telah menjual 200 unit jet tempur pada Jepang dan Korea Selatan.
H-20 diyakini telah dikembangkan sejak awal 2000-an tapi proyek tersebut pertama kali diumumkan secara publik pada 2016. Setelah itu informasi mengenai proyek ini “hilang misterius”.***