Tampak seperti ingin membandingkan, Rachland secara tidak langsung menyiratkan jika pada era SBY, penanganan terhadap tingkah polah FPI jauh lebih baik dari sekarang.
Rachland menyampaikan pendapatnya lewat cuitan di akun Twitter pribadinya, seperti dikutip Galamedia, Rabu, 9 Desember 2020.
Baca Juga: Jelang Pencoblosan Pilkada 2020, Polisi Amankan Uang Rp450 Juta
"Di masa SBY, tindakan polisional FPI, yang faktanya kerap dengan kekerasan, dihadapi dengan hukum," begitu awal cuitan Rachland.
Dalam sambungannya, ia menyatakan para pelaku yang memang melakukan pelanggaran hukum maka digiring untuk berhadapan dengan hukum.
"Pelakunya ditangkap, diadili dan dibui setelah dibuktikan bersalah. Bukan dibunuh!" begitu tulis Rachland.
Di masa SBY, tindakan polisional FPI, yang faktanya kerap dengan kekerasan, dihadapi dengan hukum. Pelakunyan ditangkap, diadili dan dibui setelah dibuktikan bersalah.
Bukan dibunuh!— Rachland Nashidik (@RachlanNashidik) December 9, 2020
Baca Juga: [UPDATE] Covid Indonesia Dekati Angka 600 Ribu, Jatim-DKI Jakarta Terbanyak Pasien Meninggal
Namun cuitan Rachland langsung dikomentari oleh warganet yang tampak kurang sependapat. Menurut warganet, sebelum peristiwa di tol terjadi, aparat sudah berupaya melakukan langkah hukum.
"Lha kan ini jg hukum ditegakan,2x dipanggil ko mangkir2 malah jadikan anak buah martir," begitu tulis warganet.
"Itu krn pak SBY cerdas, orangnya demokratis pula, dan yg paling penting beliau bukan boneka, jadi semua berjalan sesuai mekanisme," timpal warganet lain.***