Ketua KPK Ungkap Fenomena Hasil Korupsi Tak Dinikmati Istri Pertama Pelaku, Tapi ke Istri Lainnya

- 21 Desember 2020, 23:01 WIB
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri, mengungkap fenomena uang hasil korupsi tak diberikan pelaku ke istri pertama, tapi ke istri-istri lainnya.
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri, mengungkap fenomena uang hasil korupsi tak diberikan pelaku ke istri pertama, tapi ke istri-istri lainnya. /Dok. Humas Setkab/


GALAMEDIA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengingatkan kepada seluruh kementerian/lembaga hingga pemerintah daerah (pemda) agar tidak menghabis-habiskan anggaran di akhir tahun.

"Bulan Desember ini mudah-mudahan tidak ada cerita bahwa Desember itu habis-habiskan anggaran, mohon tidak ada cerita itu, kenapa? Bulan Desember ini minimal setidak-tidaknya ada empat kejadian yang bersejarah," terang Firli, di Jakarta, Senin, 21 Desember 2020.

Hal tersebut dikatakannya saat memberi sambutan dalam acara penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Penanganan Pengaduan Tindak Pidana Korupsi di Gedung KPK, yang juga dihadiri beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju.

Baca Juga: Petinggi PKPI Tawarkan Solusi Soal FPI, Teddy Gusnaidi: Jadikan Saja Seperti PKI, Selesai

Sejarah pertama, kata Firli, yaitu tanggal 9 Desember diperingati sebagai Hari Antikorupsi Sedunia. KPK sebagai 'leading sector' membuat surat kepada kementerian/lembaga, pemerintah daerah supaya melakukan kegiatan dalam rangka Hari Antikorupsi Sedunia itu tanggal 9 Desember.

"Satu hari setelah itu ada lagi hari yang lain, yaitu 10 Desember, Hari Hak Asasi Manusia," katanya.

Kemudian pada Desember ini, ujar Firli, juga diperingati Hari Ibu. Ia pun mengungkap mengapa Hari Hak Asasi Manusia, Hari Antikorupsi Sedunia, dan Hari Ibu erat kaitannya serta memiliki andil besar dalam peradaban bangsa, andil besar dalam pemberantasan korupsi.

Baca Juga: Kutip Ayat Alquran Sambil Menyindir, Haikal Hassan: CCTV Allah Gak Pernah Rusak

"Kalau ibu-ibu bertanya dengan apa yang dihasilkan para suami yang dibawa ke rumah, apakah ini sah tidak sah tentu tidak akan terjadi korupsi," lanjtu Firli dikutip dari Antara.

Firli kemudian menceritakan sebuah fenomena soal istri yang suaminya tertangkap akibat kasus korupsi. Di mana hasil korupsinya itu justru dinikmati oleh istri yang lain.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah