Ini Profil Tri Rismaharini, Menteri Sosial yang Menggantikan Juliari Batubara

- 22 Desember 2020, 16:52 WIB
Tri Rismaharini, menggantikan Juliari P Batubara sebagai Menteri Sosial/Instagram.com/ @trirismaharini01
Tri Rismaharini, menggantikan Juliari P Batubara sebagai Menteri Sosial/Instagram.com/ @trirismaharini01 /

GALAMEDIA - Beberapa hari kebelakang, nama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ramai dibicarakan publik jadi Menteri Sosial (Mensos).

Ia akan menggantikan Juliari Batubara yang ditangkap KPK atas kasus korupsi bantuan sosial.

Saat itu, Risma sapaan akrab Tri Rismaharini memberikan sinyal untuk menerima jabatan baru, asalkan mendapat tawaran dari Presiden RI Joko Widodo dan persetujuan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Baca Juga: Ketum GP Ansor Jadi Menteri Agama: Sang Kakak Digembar-gemborkan, Malah Adiknya Ditunjuk

Sekarang hal ini jadi kenyataan saat Presiden Jokowi mengumumkan reshuffle kabinet di Istana Negara, Jakarta pada Selasa 22 Desember 2020 sore dan akan dilantik di tempat yang sama pada Rabu 23 Desember 2020.

Dimana Risma dipilih untuk menjabat sebagai Menteri Sosial.

Tri Rismarini lahir di Kediri, Jawa Timur pada 20 November 1961. Namun diusai yang masih remaja, ia dan keluarganya pindah ke Surabaya dan menghabiskan sebagian besar hidupnya di Kota Surabaya.

Baca Juga: Sandiaga Uno Jadi Menteri Pariwisata Gantikan Wishnutama, Risma Jabat Menteri Sosial

Risma mengenyam pendidikan di SMA Negeri 5 Surabaya, dan melanjutkan studi di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) jurusan Arsitektur dan lulus tahun 1987.

Ia meniti karier sebagai seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sejak tahun 1990-an. Kemudian untuk mengembangkan pengetahuannya, Risma melanjutkan pendidikan pascasarjana Manajemen Pembangunan Kota di ITS dan lulus pada 2002.

Selama di Pemkot Surabaya, Risma menjabat sebagai Kepala Seksi Pendataan dan Penyuluhan Dinas Bangunan Kota Surabaya (2001), Kepala Cabang Dinas Pertamanan Kota Surabaya (2001), dan Kepala Bagian Bina Pembangunan (2002).

Baca Juga: Raja Monaco Dituntut Kekasih Gelap Ketiga, Menyakitkan Putri Charlene Posting Kode di Instagram

Selanjutnya Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan (2005), Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya (2005), Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya (2008).

Karier Risma kian melejit ketika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengusungnya menjadi Wali Kota Surabaya pada Pilkada Surabaya 2010.

Bahkan kemenangan Risma di Pilkada, mengantarkannya dua periode memimpin Kota Surabaya.

Baca Juga: Akademi Persib Gunakan Perangkat Sistem Navigasi Berbasis Satelit untuk Pantau Performa Pemain

selama jadi wali Kota Surabaya, Risma banyak mengubah wajah Kota. Risma juga membangun jalur pedestrian dengan konsep modern di sepanjang jalan Basuki Rahmat yang kemudian dilanjutkan hingga jalan Tunjungan, Blauran, dan Panglima Sudirman.

Tidak heran jika apa yang sudah dilakukan Risma di Kota Pahlawan tersebut Kota Surabaya telah berhasil meraih penghargaan Adipura pada tahun 2011, 2012, 2013, dan 2014 untuk kategori kota metropolitan.

Tidak hanya itu, pada 2014, Risma sempat membuat kehebohan karena kebijakannya menutup lokalisasi yang konon terbesar di Asia Tenggara yakni Gang Dolly. Risma pun kemudian menyiapkan rangkaian kebijakan untuk memberdayakan warga Gang Dolly melalui pelatihan keterampilan.

Baca Juga: Resmi Tangani Kasus PT Asabari, Jaksa Agung: Kerugian Mungkin Lebih Banyak dari Jiwasraya

Atas jasa-jasanya untuk Kota Surabaya, pada 4 Maret 2015 Risma mendapatkan gelar kehormatan Doktor Honoris Causa di bidang Manajemen Pembangunan Kota dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

Tidak hanya itu, Risma menempati posisi tiga wali kota terbaik di dunia menurut The City Mayors Foundation. ***

Editor: Dadang Setiawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x