KPK 'Ontrog' Wagub Jabar Tuntut Usut Kasus Penembakan FPI, Komnas HAM: Semakin Cepat Semakin Baik

- 23 Desember 2020, 13:59 WIB
Komisioner Komnas HAM sekaligus Ketua Tim Penyelidikan M Choirul Anam (tengah) saat memberikan keterangan pers usai bertemu dengan pihak keluarga dan sejumlah tokoh FPI untuk menerima keterangan terkait tewaskan enam anggota Laskar FPI di Tol Jakarta Cikampek, Senin, 21 Desember 2020.*
Komisioner Komnas HAM sekaligus Ketua Tim Penyelidikan M Choirul Anam (tengah) saat memberikan keterangan pers usai bertemu dengan pihak keluarga dan sejumlah tokoh FPI untuk menerima keterangan terkait tewaskan enam anggota Laskar FPI di Tol Jakarta Cikampek, Senin, 21 Desember 2020.* /Pikiran Rakyat/


GALAMEDIA - Kasus penembakan enam laskar Front Pembela Islam (FPI) masih didalami Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Targetnya, Januari 2021 kasus tersebut sudah terang benderang.

Ketua Tim Penyelidikan Komnas HAM Choirul Anam mengatakan awal Januari insiden penembakan 6 laskar FPI harus sudah kelar.

"Kalau bisa kita selesaikan di akhir bulan Desember ini kita selesaikan, tapi kalau enggak bisa kami targetkan Januari awal itu harus kelar," katanya di kantor Komnas HAM Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu 23 Desember 2020.

"Semakin cepat semakin baik. Baik bagi Komnas HAM, baik bagi publik, baik bagi pencari keadilan," lanjutnya.

Baca Juga: Ditawari Jabat Wamen Agama, Sekum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti Ogah Gabung Kabinet Indonesia Maju

Ketika ditanya soal pendalaman saat ini, ia mengatakan, sedang fokus dari semua pihak. Hampir semua pihak sudah diperiksa oleh Komnas HAM.

"Semua pihak sudah diperiksa oleh Komnas HAM sejak proses awal sampe proses hari ini tinggal kalau kami merasa kami butuhkan untuk pendalaman kami dalami, minggu ini adalah pendalaman semua yang telah kami peroleh," ujar Choirul Anam.

Namun ia berharap libur akhir tahun ini tak mengganjal agenda penyelidikan Komnas HAM.

"Semakin cepat semakin bagus tapi sekali lagi karena memang ini akhir tahun, akhir pekan beberapa ahli sudah punya agenda, dan jadwal untuk liburan dan sebagainya itu yang menyusahkan kita semua," lanjutnya.

Baca Juga: Siap-siap! Tahun 2021 Pemerintah Buka CPNS, Menpan RB Tjahjo Kumolo: Satu Juta Dulu

Sementara itu Koalisi Penuntut Keadilan (KPK) Jawa Barat menuntut agar kasus penembakan enam orang anggota Laskar FPI diusut tuntas.

Tuntutan itu disampaikan kepada Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum di Gedung Sate, Kota Bandung pada Rabu 23 Desember 2020.

Koordinator lapangan KPK Jabar Ahmad Jundi mengatakan, audiensi dilakukan karena khawatir terjadi kerumunan karena dihadiri lebih dari 50 orang pada saat melakukan aksi.

Ia menyebutkan, hingga saat ini kasus penembakan yang terjadi di Tol Cikampek belum menemukan titik terang. Pasalnya, saat ini belum ada tim independen yang menguak fakta secara transparan.

Baca Juga: Tak Ada Penerimaan CPNS 2020, Dua Tahun Terakhir 325.476 Orang Pensiun

KPK Jabar juga mendesak agar Gubernur dan DPRD Jabar mendorong pemerintah pusat serta DPR RI membentuk tim Adhoc dan tim pencari fakta independen. Ia menilai pemecahan kasus ini sangat lambat dan tak transparan, karena olah TKP pun dilakukan polisi dan Komnas HAM.

"Sekarang sudah berminggu-minggu belum juga ada itikad baik pemerintah untuk membuat tim pencari fakta independen," katanya.

Sementara itu, Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, tuntutan KPK Jabar untuk melakukan aksi atau audiensi merupakan hal wajar. Namun, Uu berharap agar setiap hal yang ingin disampaikan bisa dilakukan sesuai aturan berlaku.

"Kalau memang ada kebijakan pemerintah yang salah, mari bersama-sama kita koreksi," ucapnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x