Dedi dalam kesempatan itu juga mengungkapkan, pihaknya akan memberlakukan metode pembelajaran kurikulum darurat dengan tetap memperhatikan potensi lokal Jawa Barat dan pendidikan karakter. Hari ini Disdik Jabar sudah meluncurkannya, sebagai penyempurnaan dari Kurikulum 2013.
"Metode ini merupakan penggabungan mata pelajaran akan menjadi lebih sederhana, namun tidak mengurangi kualitas. Kami berharap, dengan metode ini, anak-anak bisa lebih berkarakter dan mandiri," jelasnya.
Ia juga menyatakan, jika nanti dalam pelaksanaannya KBM tatap muka itu justru bermasalah, dalam artian menimbulkan klaster baru, maka metode akan kembali ke pembelajaran daring.***