Mantan Kepala BIN: Mana Bisa Kita Beragama Jika Membunuhi Orang Lain, Itu Namanya Mabok!

- 26 Desember 2020, 14:18 WIB
Mantan Kepala BIN Hendropriyono.
Mantan Kepala BIN Hendropriyono. /Instagram @am.hendropriyono/.*/Instagram @am.hendropriyono

GALAMEDIA - Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara dan Sekolah Tinggi Hukum Militer AM Hendropriyono menjelaskan soal mabuk agama.

Hal itu terkait perbincangan mantan kepala BIN ini dengan Karni Ilyas pada tayangan video pada kanal YouTibe Karni Ilyas Club, pekan lalu.

"Minggu lalu saya diwancara di Karni Ilyas Club @karniilyas. Saya statement soal Mabuk Agama. Yang saya maksud mabuk itu tidak sadar," kata Hendropritono pada akun Twitternya @edo751945, Sabtu 26 Desember 2020.

"Tidak sadar sehingga tidak ada disiplin sosial. Sila Ketuhanan nomer 1 harus dilaksanakan sesuai sila ke 2, yaitu Kemanusiaan yang adil dan beradab," ujarnya.

Baca Juga: Mahfud MD Kaget Soal Lahan HGU, Ombudsman: Pemerintah Tak Patuh!

Ia pun mengingatkan bahwa Pancasila terlahir karena adanya agama.

"Ingat bahwa Pancasila justru lahir karena adanya agama, bukan di atas agama. Karena itu beragama harus bikin orang sadar bukan sebaliknya," tambahnya.

Dengan begitu, ia mengatakan,harus Sadar untuk berdisiplin, tunduk pada aturan.

Baca Juga: KontraS Tuding Adanya Penghinaan terhadap Hukum dalam Kasus Penembakan 6 Anggota FPI

"Pancasila menemptkan Ketuhanan Yang maha Esa itu paling atas. Itu yang diyakini dalam semua agama. Harus dijabarkan dalam pelaksanaan sila sila yang lain. Mana bisa kita beragama jika mebunuhi orang lain? Itu namanya tidak sadar. Mabok!," jelasnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x