Menurutnya salah satu lomba yang cukup menarik antusias dari siswa adalah membuat masker unik. Karena para peserta diminta untuk sekreatif mungkin, dalam membuat masker yang akan dilombakan dalam ajang tersebut.
"Jadi ada yang membuat masker tiga lapis, kemudian esetetiknya juga, dan ada yang tetap modis walau pakai masker dan lain sebagainya. Dalam lomba ini, kita juga mengajarkan bagaimana hidup sehat," tuturnya.
Yudianto menjelaskan, untuk metode pembelajaran PJJ, pihaknya melakukan survey langsung kepada para orang tua siswa.
Baca Juga: Mau Punya Rumah? Elite PKPI Bagikan 'Tips': Jadi Gelandangan Saja di Daerah Sudirman-Thamrin Jakarta
Diakuinya, kendala yang paling banyak berada pada persoalan jaringan, yang diantisipasi dengan membuat video pembelajaran oleh guru dan lain sebagainya.
"Jadi dalam PJJ itu, bagaimana membawa lingkungan sekolah ke rumah, dengan dibimbing oleh orang tua siswa. Walau secara daring, tapi tetap kita terus bangun kedisiplinan dan pembentukan karakter," ucapnya.
Pihaknya berharap melalui DH Olympic Games, maka dapat kembali meningkatkan semangat anak-anak untuk mengikuti pembelajaran.
"Kita harapkan anak-anak termotivasi dengan kompetisi ini, untuk siap kembali belajar seperti biasa," tambahnya.***