Abu Bakar Ba'asyir Bebas Murni, Australia Langsung Bereaksi

- 5 Januari 2021, 21:48 WIB
Abu Bakar Ba'asyir.
Abu Bakar Ba'asyir. /Idhad Zakaria/ANTARA Foto

GALAMEDIA - Terpidana kasus terorisme, Abu Bakar Ba'asyir akan bebas murni pada Jumat, 8 Januari 2020 mendatang.

Saat ini, Ba'asyir menghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Gunung Sindur, Kab. Bogor. Australia yang mengetahui kabar itu, langsung bereaksi.

Seperti diketahui, Ba'asyir merupakan ulama yang diyakini punya paham radikal dan diduga menjadi dalang aksi teror bom di Bali pada 2002.

Baca Juga: Jenderal Idham Azis Keluarkan Surat Telegram, Cabut Pemberlakuan Maklumat Kapolri

Baca Juga: 83.566 Personel Polisi Diturunkan untuk Kawal Pengiriman Vaksin Covid-19

Pemerintah Australia berharap Pemerintah Indonesia dapat memastikan Ba'asyir bukan lagi ancaman. Harapan itu disampaikan Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne, Selasa, 5 Januari 2020.

"Australia berharap Ba'asyir tidak lagi akan memancing lebih banyak aksi teror saat ia bebas," kata Payne.

Ba'asyir dipenjara sejak 2011 karena keterkaitannya dengan tempat pelatihan yang mengajarkan paham radikal di Provinsi Aceh.

Baca Juga: Waduh, Ada Kabar Tak Sedap dari Rowan Atkinson Pemeran Mr Bean

Bagi pengikutnya, Ba'asyir dianggap sebagai pemimpin spiritual jaringan Jemaah Islamiah (JI), organisasi yang diyakini terhubung dengan al Qaeda.

Jemaah Islamiah diyakini bertanggung jawab atas serangan bom di beberapa tempat hiburan di Bali.

"Kedutaan kami di Jakarta telah menyampaikan dengan jelas kekhawatiran ini bahwa ada orang-orang semacam itu harus dicegah untuk memancing adanya aksi teror di masa depan yang mengorbankan warga sipil tidak bersalah," kata Payne melalui pernyataan tertulisnya, dikutip dari Antara.

Baca Juga: Gus Yaqut Lahirkan 'Kemenag Baru' Utamakan Toleransi, Tokoh Konghucu: Kami Teringat Gus Dur

Ba'asyir yang kini berusia 82 tahun membantah tuduhan bahwa ia terlibat dalam serangan bom di Bali. Pengacara yang mewakili Ba'asyir belum menjawab pertanyaan terkait pembebasannya pada Jumat ini.

Aksi teror bom di Bali menyebabkan lebih dari 200 orang tewas dan banyak di antara mereka adalah warga Australia.

Baca Juga: Usir Rasa Bosan, SMP Darul Hikam Gelar DH Olympic Games 2021

Jaringan JI juga diyakini bertanggung jawab atas serangan bom di Hotel J.W. Marriott, Jakarta, pada 2003 yang menyebabkan 12 orang tewas.

Seorang anggota senior JI diyakini bertanggung jawab atas serangan teror tersebut.

Payne mengatakan Australia telah menyampaikan harapannya ke Indonesia agar pemerintah setempat memastian Ba'asyir tidak lagi berbahaya bagi pihak lain.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x