Pasien itu baru saja ditutup kain putih. Ikhtiar manusia berhenti di situ.
Ini bukan fiksi dan bukan sekadar angka statistik. Ini akhir dari sebuah perjalanan anak manusia yang diterpa wabah: bermula dari tertular COVID-19 dan berujung pada kematian. https://t.co/LIj7jlrhbg pic.twitter.com/z4NJGU3qSw— Anies Baswedan (@aniesbaswedan) January 24, 2021
Baca Juga: H.Asep Nuroni Resmi Jadi Pejabat Sekda Subang, Dilantik Hari Ini
"Pasien itu baru saja ditutup kain putih. Ikhtiar manusia berhenti di situ," tulis dia dikutip Galamedia.
"Ini bukan fiksi dan bukan sekadar angka statistik. Ini akhir dari sebuah perjalanan anak manusia yang diterpa wabah: bermula dari tertular COVID-19 dan berujung pada kematian," sambungnya.
Lewat cuitan lainnya, Anies mengungkat fakta lain yang terjadi di DKI Jakarta, dan Indonesia pada umumnya terkait dengan Covid-19.
"Fakta saat ini, paling banyak yang terpapar adalah usia muda, tapi paling banyak meninggal adalah usia tua. Janganlah jadi penular. Ikutlah mencegah penularan," katanya.
Anies juga meminta masyarakat untuk benar-benar peduli dan tak menganggap bahwa virus corona bukan sesuatu yang nyata.
Baca Juga: Eks HTI Dilarang Ikut Pemilu! DPR RI: Demi Keberlangsungan Kehidupan Bernegara
"Sekali lagi, virus itu bukan fiksi. Ini semua adalah nyata. Lindungi diri, lindungi keluarga, lindungi semua," imbuh Anies.
Apa yang ditulis di Twitter Anies mendapat sorotan miring dari sejumlah pihak. Salah satunya Komisaris di salah satu BUMN, Kristia Budyarto atau Kang Dede.
Dari cuitannya di Twitter, relawan sekaligus influencer Jokowi itu menyatakan apa yang dilakukan oleh Anies Baswedan hanya pencitraan. Ia pun mengaitkannya dengan nir prestasi yang dicapai oleh Anies Baswedan.