Siam Bioscience sendiri menolak berkomentar. Sedangkan Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha menegaskan kembali kesepakatan sesuai dengan keputusan dewan.
Siam Bioscience kabarnya mengubah rencana manufakturnya untuk menggunakan sumber daya yang tersedia untuk memproduksi vaksin virus corona dan memenuhi standar AstraZenca.***