"Korupsi adalah kejahatan kemanusiaan. Korupsi merusak keadaban manusia. Pemimpin harusnya bisa menjaga kehormatan, harkat dan martabat kemanusiaan," kata aktor sinetron ini.
Perilaku koruptif yang sulit diberantas, menurut Ageng, indikasi lemahnya integritas, moralitas, tanggungjawab, serta kurangnya penghayatan nilai-nilai spiritualitas penyelenggara Negara.
"Bangsa ini miskin penyelenggara Negara berjiwa pemimpin. Pemimpin harus bisa menjaga kehormatan. Moralitas merupakan faktor penting. Pemimpin besar tidak bergelimang harta. Pemimpin sejati lebih memilih hidup sederhana dan fokus mengabdikan diri kepada masyarakat," ujar Ageng, yang setiap pekan menyelenggarakan 'Jumat Sedekah' membagikan nasi bungkus untuk pemulung dan anak-anak jalanan ini.***