Akan tetapi yang disayangkan adalah Presiden menyapa warga dengan keluar dari sunroof mobil, kemudian melempar-lemparkan souvenir.
Seharusnya, kalaupun itu terjadi karena terdesak, presiden tidak harus melempar-lemparkan benda yang disebut souvenir tersebut.
Hal tersebut bisa memancing warga yang jauh dari pinggir jalan kemudian berkerumun, karena saling berebut ingin mendapatkan souvenir tersebut.
"Seharusnya presiden tidak usah keluar supaya drama ini menjadi tragis, atau sekedar melambaikan tangan di dalam mobil, guna paspampres bisa meluruskan orang-orang yang berada di pinggir jalan," ujar Rocky Gerung.
Lebih lanjut Rocky Gerung menuturkan, melihat peristiwa itu sebenarnya prinsip-prinsip hukum telah dilecehkan oleh mereka yang seharusnya menegakkan hukum.
Sama seperti peristiwa yang dialami Rizieq Syihab pasca kedatangannya dari Arab Saudi, menurut Rocky seharusnya presiden juga harus diperiksa, karena telah melakukan delik yang sama dengan Rizieq.
Hal tersebut didukung kekhwatiran Rocky akan dampaknya terhadap masyarakat.
"khawatirnya masyarakat akan mencontoh apa yang dilakukan Jokowi memancing kerumunan tersebut, dengan dalih 'Tut Wuri Handayani'," ungkap Rocky Gerung.***