Baca Juga: Sebut Partai Demokrat Not For Sale, SBY: Segelintir Kader Cari Mangsa, Usir Orang-orang Itu!
Meski ada peningkatan di kelompok tertentu, Suga menegaskan kesepian memengaruhi semua kalangan masyarakat.
Dia juga menyoroti orang tua yang terjebak di rumah dan mahasiswa yang saat ini tidak dapat menghadiri kelas secara langsung akibat pembatasan pandemi.
“Ada banyak jenis kesepian yang perlu ditangani,” kata PM yang menjabat sejak September 2020 tersebut.
Sementara itu, Menteri Kesepian Jepang berencana mengadakan forum darurat untuk mendengarkan paparan dari orang-orang yang selama ini menghadapi kesepian.
Baca Juga: Tsamara Amany Rajin Puji Ganjar Pranowo, Suka Serang Anies Baswedan: Kepala Daerah Layak Dikritik Soal Banjir
“Saya berharap dapat melakukan kegiatan untuk mencegah kesepian sosial dan isolasi serta melindungi hubungan antarmanusia,” katanya setelah pengumuman pengangkatannya.
Penduduk Jepang sajak lama menghadapi masalah kesepian atau hikikomori yang berarti orang-orang yang hidup dalam isolasi ekstrem.
Berbagai solusi telah dicoba, termasuk robot yang dirancang para insinyur untuk menggenggam tangan seseorang saat mereka kesepian.
Baca Juga: Babak Baru Isu 'Kudeta' dan KLB Partai Demokrat, Marzuki Alie Sebut DPP Jangan Arogan hingga Ajak Rekonsiliasi
Kesepian sendiri dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung, demensia, dan gangguan makan.
Di Inggris kesepian didefinisikan sebagai 'perasaan kurang atau kehilangan persahabatan yang subjektif dan tidak diinginkan.'
Baca Juga: Taecyeon Membahas Perannya dalam Vincenzo dan Rencana Comeback 2PM: Kami Sedang Berlatih
Inggris menjadi negara pertama yang menunjuk menteri kesepian pada 2018 setelah tahun sebelumnya menunjukkan lebih dari sembilan juta warga mengaku selalu kesepian.
Jepang saat ini dalam kondisi darurat corona yang diperpanjang hingga 7 Maret oleh Perdana Menteri Suga.***