Wakil Ketua DPR pun meminta kepada aparat kepolisian untuk mengungkap serta menangkap pihak yang sengaja membangun narasi anti-vaksin.
“Aparat harus dapat mengungkap dan menangkap para pelaku serta memberikan sanksi tegas,” tutur Azis.
Tindakan tersebut perlu dilakukan oleh Kemenkominfo dan Polri agar masyarakat mau dan mendukung vaksinasi Covid-19.
Dengan adanya Virtual Police, Azis mengharapkan Bareskrim Polri bersama Kemenkominfo bekerja sama melakukan pengawasan atas konten dan narasi anti-vaksin di media sosial.
Azis ingin agar program vaksinasi yang saat ini sedang digulirkan oleh pemerintah, tidak disalahartikan oleh masyarakat.
“Langkah itu agar materi yang disampaikan tidak disinformasi ataupun hoaks,” ujar politisi Golkar tersebut.
Atas penemuan kasus tersebut, Azis meminta pemerintah untuk terus melakukan sosialisasi soal pentingnya vaksinasi dan manfaatnya bagi kesehatan diri dan masyarakat.
Seperti diketahui, saat ini pemerintah sedang melaksanakan vaksinasi tahap kedua yang diperuntukan bagi lansia usia 60 tahun ke atas dan petugas publik.
Pada tahap kedua ini jumlah warga yang akan divaksin sebesar 38.513.446 orang dengan target diharapkan selesai pada Mei 2021.