Fakta Mutasi Virus Corona B.1.1.7 yang Muncul di Indonesia, IDI: Vaksin Covid-19 Masih Efektif untuk B.1.1.7

- 4 Maret 2021, 09:39 WIB
Ilustrasi Covid-19. Varian baru Covid sitemukan di Karawang, Jabar
Ilustrasi Covid-19. Varian baru Covid sitemukan di Karawang, Jabar /Pixabay/TheDigitalArtist/

GALAMEDIA – Virus Corona atau Covid-19 telah bermutasi. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan telah ditemukan dua kasus mengenai mutasi virus corona yang bernama B.1.1.7 berasal dari Inggris.

Gubernur Provinsi Jawa Barat, Ridwan Kamil mengklaim jika virus dengan varian baru ini sudah masuk ke Indonesia. Demi mencegah penyebarannya, Ridwan Kamil meminta Satgas Covid-19 melakukan pelacakan lebih luas.

Berikut ini mengenai fakta mutasi virus corona B.1.1.7 yang telah masuk ke Indonesia, dirangkum Galamedia dari beberapa sumber.

Sudah masuk Indonesia yang dibawa dari Arab Saudi
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Karawang, Fitra Hergyana mengatakan jika ada dua kasus dari TKW yang terpapar virus corona mutasi B.1.1.7 setelah kembali dari Arab Saudi.

Baca Juga: Sebut PA 212 Tidak Setia, Teddy Gusnaidi: Rizieq Masuk Penjara Mereka Ogah Masuk Penjara

Selain Fitra, Ridwan Kamil pun membenarkan jika dua kasus mutasi virus corona ditemukan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Ridwan mengatakan, bahwa ia sudah meminta Universitas Padjadjaran (Unpad) untuk melakukan penelitian terhadap virus corona mutasi tersebut.

“Varian baru virus corona diberitakan sudah ada di Indonesia, masuk di Karawang kami sudah melakukan pelacakan dan meminta kalau boleh tim Unpad untuk meneliti UK B.1.1.7 ini,” ujar Ridwan Kamil di RSP Unpad, Bandung, Rabu 3 Maret 2021.

Virus mutasi lebih menular

Dilansir The Conversation, sebenarnya virus mutasi B.1.1.7 ini sudah terdeteksi pada 2020 lalu, dalam waktu yang singkat varian virus ini menyebar ke seluruh Inggris.

Baca Juga: Crystal Palace vs Man United: Imbang Lagi, #OleOut Kembali Trending

Erik Vols dari Imperial College London, mengatakan bahwa mutasi ini diduga meningkatkan transmisi antar manusia hingga 70 persen dan dari presentasinya, virus mutasi ini berkembang secara cepat.

Bisa dikatakan virus mutasi ini lebih cepat dibandingkan dengan virus yang telah ada. Mutasi ini akan cepat menular karena virus ini mengalami replika lebih cepat di dalam tenggorokan.

Beberapa negara telah terjangkit

Virus corona mutasi ini pertama kali diketahui berasa dari pasien Inggris. Mutasi ini ditemukan di seluruh Inggris, dan yang paling banyak terdapat di London, Inggris Tenggara, dan Inggris Timur.

Baca Juga: Ungkap Hubungan Asmaranya dengan Amanda Manopo, Billy Syahputra: Demi Tuhan Gue Nggak Pernah Selingkuh

Sehingga mutasi ini telah berpindah ke beberapa negara lain, seperti Denmark, Belanda, dan Australia Bahkan saat ini varian telah masuk ke sekitar 70 negara lain. Termasuk Australia dan Indonesia.

Lebih parah dari virus corona

Dilansir dari data oleh New and Emerging Respiratory Virus Threats Advisory Group (NERVTAG) Inggris menunjukkan ada kemungkinan infeksi Covid-19 dari mutasi virus corona meningkatkan resiko kematian dibanding virus corona jenis lain.

Namun, NERVTAG mengaku masih adanya keterbatasan data yang tersedia dan situasi ini masih terus berkembang.

Beberapa gejala yang ditimbulkan

Dilansir dari survei yang dilakukan Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS), telah ditemukan beberapa gejala dari orang-orang yang terpapar virus corona mutasi/varian baru.

Baca Juga: Roy Suryo Minta Pemerintah Pecat Pengusul Investasi Miras dan BuzzeRP: Demi Kewibawaan dan Kehormatan RI-1

Gejala yang ditimbulkan saat terinfeksi virus Corona B.1.1.7 yakni, kelelahan, hilang nafsu makan, sakit kepala, diare, kebingungan, nyeri otot, dan ruam kulit.

Vaksin Covid-19 bisa dilawan?

Melansir dari South China Morning Post, mitra vaksin Sinovac di Brasil mengungkapkan jika vaksin bekerja dengan baik dalam melawan virus Inggris maupun Afrika Selatan.

Namun, tidak ada rincian lebih lanjut mengenai pernyataannya tersebut.

Baca Juga: Jhoni Allen Cs Ngotot KLB, Pengamat Politik Sebut KLB Partai Demokrat Mustahil Dilakukan Tanpa Restu SBY

Sementara itu, Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof dr Zubairi Djoerban mengatakan jika vaksin Covid-19 masih efektif menghadapi varian baru B.1.1.7.

Akan tetapi hingga saat ini para ilmuwan sedang bekerja untuk memahami sejauh apa mutasi virus corona ini akan menular dan seberapa parah gejala yang ditimbulkan.

Demikian beberapa penjelasan singkat mengenai fakta virus corona mutasi B.1.1.7. Selalu waspada dan jaga kesehatan.***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x