Sebut Banyak Kejanggalan di KLB Deli Serdang, Saksi Penerima Rp100 Juta: Siapapun Bisa Masuk dan Dapat Jaket

- 12 Maret 2021, 20:33 WIB
Moeldoko dan sejumlah tokoh saat menghadiri Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di The Hill Hotel Sibolangit, Deli Serdang, Sumatra Utara, Jumat, 5 Maret 2021.
Moeldoko dan sejumlah tokoh saat menghadiri Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di The Hill Hotel Sibolangit, Deli Serdang, Sumatra Utara, Jumat, 5 Maret 2021. /Endi Ahmad/ANTARA


GALAMEDIA - Mantan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Rahman Dontili menjadi salah satu saksi mata Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat, 5 Maret lalu.

Ia mengakui banyak kejanggalan dalam KLB yang menetapkan Moeldoko sebagai ketua umum itu. Dirinya pun diberikan uang Rp100 juta lantaran sudah datang ke lokasi KLB.

Saat KLB hendak dimulai, ia menyebutkan, setiap orang yang masuk ke ruangan KLB bisa masuk tanpa proses registrasi.

Padahal biasanya KLB hanya boleh dihadiri pemilik suara, yakni Ketua DPC dan Ketua DPD.

"Jadi tidak ada registrasi anggota yang punya hak pilih dan hak suara yang sah itu tidak ada," kata Rahman dalam sebuah video yang diputar di konferensi pers di gedung Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai demokrat, Jumat, 12 Maret 2021.

Baca Juga: Laporkan AHY ke Bareskrim Polri, Kubu Moeldoko Harus Gigit Jari, Kuasa Hukum: Harus ke Mahkamah Partai

Hal janggal lainnya, Rahman mengatakan, panitia telah menyediakan jaket untuk para peserta yang hadir. Jika memang peserta merupakan kader dan pimpinan di tingkat daerah, maka seharusnya memiliki dan membawa jaket masing-masing.

"Semua disiapkan panitia, siapa yang masuk ke dalam dapat jaket," ujarnya.

Kongres pun akhirnya dibuka dipandu oleh Jhoni Allen Marbun yang sebelumnya sudah dipecat oleh DPP Partai Demokrat.

Disebutkan, peserta yang hadir bukan pemilik suara sah dalam kongres. Ia hanya mengenali beberapa ketua DPC. Selebihnya bukan orang yang dia kenal.

Baca Juga: Usai Ritual Mandi Telanjang Bersama, Belasan Orang Diamankan Aparat Polisi

"Yang saya kenal cuma ada berapa orang yang memang ketua DPC," katanya.

Dia mengaku heran saat berada di lokasi karena sebelumnya diberitahu bahwa akan ada 400-an ketua DPC dari berbagai daerah datang ke lokasi KLB. Nyatanya, nihil.

"Kejadian Kongres Luar Biasa itu bukan pemilik suara sah yang hadir. Itu cuma perwakilan-perwakilan aja, mungkin dari seluruh daerah," kata Rahman.

Rahman sendiri mengaku diberikan uang Rp100 juta oleh pihak panitia KLB. Dia menerimanya. Namun, Rahman mengaku tak bisa diam saja.

Baca Juga: Kubu AHY Kumpulkan 3 Saksi, Ketua DPC yang Pernah Temui Moeldoko hingga Penerima 100 Juta di KLB Sadang Serang

Dia ingin membeberkan kejanggalan-kejanggalan yang terjadi saat KLB digelar di Deli Serdang, Sumatera Utara.

"Saya terima Rp100 juta tapi tidak bisa diam," ujarnya.

Sementara itu Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan bahwa Rahman saat ini masih berstatus sebagai kader meski sempat datang ke KLB.

Rahman tidak dipecat, melainkan hanya dicopot dari jabatan pengurus DPC Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.

"Setahu saya dia masih kader, cuma mantan pengurus saja, tapi masih kader," kata Herzaky saat ditemui di gedung DPP Partai Demokrat.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x