Baca Juga: PKS Tolak Wacana Presiden 3 Periode, Hidayat Nur Wahid: Yang Diperlukan Perubahan UU Pemilu
Selain itu kata Ngabalin, tidak ada logika negara, kekuasaan dan pemerintahan diserang atas permasalahan yang terjadi di Partai Politik bahkan hingga muncul 'brutalisme demokrasi'.
"Dimana logikanya ada permasalahan internal partai politik, kemudian partai itu dinilainya telah diserang, kemudian negara, kekuasaan dan pemerintahan yang sah dan diserang, kemudian ada brutalisme demokrasi, lucu," ujarnya.
Menurutnya, Bambang Widjojanto dalam hal ini perlu referensi, bahkan ia jelaskan apa yang dimaksud dengan brutal.
Baca Juga: Jokowi dan SBY Disebut Bisa Maju Kembali pada Pilpres 2024, Arief Poyuono Usulkan Amandemen UUD 1945
Lebih jauh, ia mempertanyakan siapa yang dimaksud brutal dalam ungkapan Bambang Widjojanto itu.
"Siapa yang anda maksud dengan brutal itu?," tanyanya.
Bahkan ia menyayangkan sikap yang ditunjukkan oleh Ketua Tim Kuasa Hukum Partai Demokrat itu.
"Masa ada seorang tokoh seperti Bambang Widjojanto komentarnya seperti itu, aduh sayang sekali," ujarnya.
Baca Juga: Provinsi di Indonesia yang Minggu 14 Maret Berpotensi Dilanda Hujan Disertai Petir