“Kami tidak bisa membiarkan keraguan tentang vaksin itu. Kita harus memastikan semuanya baik-baik saja, jadi sebaiknya kita berhenti sejenak untuk saat ini," kata Menteri Kesehatan Belanda Hugo de Jonge.
Riset orang yang divaksinasi AstraZeneca pada hari Minggu 14 Maret, tinjauan data keamanan dengan vaksin Covid-19 tidak menunjukkan bukti peningkatan risiko pembekuan darah.
Baca Juga: Amien Rais Tanggapi KLB Demokrat: Moeldoko Tidak Seberani Itu Tanpa Kedipan Lurah
Akhir pekan lalu, pemerintah Belanda mengatakan tidak ada alasan untuk berhenti menggunakan vaksin AstraZeneca, karena laporan dari European Medicines Agency (EMA) tidak ada indikasi dapat menyebabkan penggumpalan darah.
Namun De Jonge menyatakan keputusannya diinformasikan oleh laporan baru, yang sekarang akan diselidiki oleh EMA.
Bersama dengan Denmark, Norwegia dan Irlandia, Islandia juga telah menangguhkan penggunaan vaksin karena masalah pembekuan, sementara Thailand menjadi negara pertama di luar Eropa yang melakukannya pada hari Jumat, 12 Maret lalu.
Wilayah utara Italia Piedmont pada hari Minggu 14 Maret mengatakan akan berhenti menggunakan sejumlah vaksin AstraZeneca setelah seorang guru meninggal setelah vaksinasi pada hari Sabtu 13 Maret. Austria juga berhenti menggunakan batch tertentu minggu lalu.
Sementara itu, di Indonesia Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 (Satgas Covid-19) Wiku Adisasmito mengatakan, vaksin Covid-19 AstraZeneca yang kini sudah ada di Indonesia aman untuk digunakan.
Hal ini disampaikannya dalam konferensi pers virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden, Jumat 12 Maret 2021.