Kadin Jabar Harapkan Pemerintah Tak Bebankan Biaya Vaksin Mandiri ke Pengusaha

- 16 Maret 2021, 18:10 WIB
Ilustrasi Vaksinasi Mandiri atau Gotong Royong
Ilustrasi Vaksinasi Mandiri atau Gotong Royong /Unsplash


GALAMEDIA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jabar berharap pemerintah tidak membebankan biaya vaksin mandiri kepada pengusaha. Sehingga vaksinasi kepada pekerja sektor usaha industri dan pekerja seni tetap diberikan secara gratis.

Wakil Ketua Umum Kadin Jawa Barat Bidang CSR dan Lingkungan Hidup, Azizah Talita Dewi mengatakan bahwa pihaknya menginginkan pemerintah bergerak cepat dalam program vaksinasi bagi kelompok buruh, dalam rangka percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional.

Mengingat saat ini, sekitar 80 persen sektor industri, UMKM, buruh, petani hingga pekerja seni, didorong kembali untuk membuka usahanya.

"Melihat kondisi tersebut, tentu perlu ada percepatan akan jaminan protokol kesehatannya. Maka pemerintah diharapkan mempercepat vaksinasi di cluster tersebut," ungkapnya usai rapat tentang pemulihan ekonomi nasional Kadin Jabar di Graha Kadin Jabar, Jalan Sukabumi, Kota Bandung, Senin, 15 Maret 2021.

Baca Juga: Tak Perlu Khawatir! Harga Bahan Pokok Dipastikan Terkendali Menjelang Ramadan dan Lebaran

Menurutnya buruh pabrik  menjadi cluster utama karena melibatkan banyak orang. Namun biaya vaksinasi  jangan dibebankan kepada pengusaha yang juga terdampak oleh pandemi.

"Sebaiknya pemerintah duduk bersama dengan Kadin dalam membahas hal ini. Saat relaksasi ini, buruh itu harus dapat jaminan. Mandiri atau tidak, sebenarnya ada data. Yang mampu silahkan, yang tidak mampu jangan jadi beban pengusaha, terutama kelompok pengusaha kecil menengah."  tuturnya.

Dikatakannya pengusaha bisa mengeluarkan dana coorporate social responsibility (CSR) bagi program vaksinasi tersebut. Namun bukan untuk membayar vaksinasi, dananya bisa untuk sarana prasarana pelaksanaan program tersebut.

Baca Juga: Dianggap Menghina Gibran, Seorang Pemuda Ditangkap Polisi, ICJR: Langkah Mundur Setelah Pidato Jokowi

"Karena setelah mengetahui bahwa vaksinnya harus membayar, ini menjadi sebuah pemikiran lagi bagi pengusaha dalam kondisi seperti ini. Seyogyanya vaksin itu gratis bagi seluruh masyarakat Indonesia. Dalam kondisi ini, pengusaha harus mengeluarkan uang sekitar Rp 500 ribu sampai Rp1 juta per orang. Ini jelas cukup berat," jelasnya.

Azizah menerangkan bahwa vaksinasi secara gotong royong sangat mungkin dilakukan dengan berbagai cara yang saling meringankan, sehingga roda perekonomian dapat segera kembali pulih dan menggeliat.

"Kami yakin dengan dipercepatnya vaksinasi, tentu akan membuat roda perekonomian di masyarakat kembali berjalan dan pulih kembali," tambahnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x