"Kalau ada yang nyinyir, kasih saja pidana penghinaan, hukum anti-subversi, anti-teroris, atau sebagainya," ujar Ariel Heryanto.
Sementara sebelumnya, Muhammad Qodari mengusulkan pasangan Jokowi-Prabowo dalam Pilpres 2024 dengan maksud untuk menghindari polarisasi pada masyarakat.
Tidak hanya itu, pasangan Jokowi-Prabowo, diusulkan lantaran Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerindra adalah dua partai yang besar saat ini.
Baca Juga: Gita Dewi Mulyani Wasit Cantik dan Berhijab Ingin Wasitin Persib, Begini Transformasinya
Berdasarkan prediksi Qodari, PDIP dan Partai Gerindra, mampu mendapat 20 persen suara, sedangkan segi oposisi yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat tidak sampai 20 persen suara.***