Network
GALAMEDIA - Banyaknya permintaan agar pelaksanaan vaksinasi pada bulan Ramadhan 1442 Hijriyah bisa dilakukan pada malam hari. Kementerian Kesehatan RI sedang mempertimbangkan permintaan tersebut.
"Apakah kita siap? (vaksinasi malam hari). Kita akan diskusikan dan matangkan lebih lanjut. Karena kematangannya gimana?, jangan sampai siang hari kita vaksin dan malam juga vaksin, nanti siapa yang datang?. Tapi itu memungkinkan," kata Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi dalam agenda webinar "Peta Jalan Menuju Herd Immunity'" yang digelar secara daring oleh Forum Alenia, Rabu 17 Maret 2021.
Menurut Siti Nadia, Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 13 Tahun 2021 tentang Hukum Vaksinasi Covid-19 Saat Berpuasa menerangkan bahwa vaksin dengan mekanisme injeksi intramuscular tidak membatalkan puasa seseorang, sepanjang tidak menyebabkan bahaya.
Baca Juga: Kisah Cinta Kaesang Pangarep Memasuki Babak Baru: Bukan Nadya Arifta, Sosok Ini yang Digadang Jodoh Kaesang
Merujuk pada ketentuan tersebut, Kemenkes telah mempersiapkan seluruh mekanisme vaksinasi pada siang hari selama Ramadhan.
Permintaan MUI agar pelaksanaan vaksin dilakukan pada malam hari, kata Siti Nadia, merupakan rekomendasi alternatif saat proses di siang hari tidak dapat dilaksanakan.
Pertimbangannya, kegiatan ibadah Ramadhan dilakukan umat Islam tidak hanya pada pagi, siang dan sore hari, tapi juga berlangsung sepanjang hari bahkan hingga malam.
"Pada malam hari, umat Islam juga ibadah. Fatwa yang keluar juga menyebutkan, (kegiatan vaksinasi) tidak ganggu ibadah umat Islam," katanya.
Baca Juga: Satgas Citarum Harum Sektor 4/Majalaya Kembali Sosialisasikan Penanganan DAS Citarum
Komisi Fatwa MUI sebelumnya merekomendasikan pemerintah dapat melakukan vaksinasi Covid-19 pada malam hari untuk mengantisipasi adanya calon penerima vaksin yang kondisi fisiknya lemah setelah menjalani puasa.
"Pemerintah dapat melakukan vaksinasi Covid-19 pada malam hari Bulan Ramadhan terhadap umat Islam yang siangnya berpuasa dan dikhawatirkan menyebabkan bahaya akibat lemahnya kondisi fisik," kata Ketua Bidang Fatwa MUI Asrorun Niam Sholeh.
