Tanggapi Rencana Impor Beras, Ketua MPM PP Muhammadiyah Pertanyakan Komitmen Pemerintah Sejahterakan Petani

- 22 Maret 2021, 19:55 WIB
Ilustrasi impor beras.
Ilustrasi impor beras. /Dok. baznaz.go.id/

GALAMEDIA - Masa panen raya petani sudah dimulai sejak Februari lalu. Namun di satu sisi pemerintah berencana akan impor beras sebanyak 1 juta ton.

Rencana impor beras tentunya akan menyakitkan dan merugikan para petani. Dari keputusan tersebut menuai kritik pedas ditambah lagi dengan ujaran Jokowi yang meminta untuk lebih mencintai produk dalam negeri.

Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, M. Nurul Yamin turut menanggapi rencana tersebut. Menurutnya hal itu bisa menyakitkan petani karena hasil panennya tak terserap pasar.

Baca Juga: Retorika Anies Disukai Milenial, Ferdinand Hutahaean Sebut Pembohong Sukses Berbohong karena Pintar Berbicara

"Nasib buruk petani selalu berulang dengan mengalami kerugian justru di saat panen raya tiba, karena hasil panen tidak terserap pasar karena dibanjiri beras impor," ujar Yamin sebagaimana dikutip Galamedia melalui laman Muhammadiyah, 22 Maret 2021.

Petani bagaikan sudah jatuh tertimpa tangga, setelah melewati masa tanam dan perawatan yang membutuhkan biaya produksi tidak sedikit, setelah panen diperkirakan anjlok karena beras impor yang masuk.

"Dengan demikian komitmen pemerintah untuk mensejahterakan petani patut dipertanyakan," tegas Yamin.

Baca Juga: Hasil Survei Terbaru: Elektabilitas AHY Kian Melejit Lewati Anies Baswedan, Prabowo Subianto Teratas

Dari kasus ini, membuat pertanyaan publik mengapa pemerintah ngotot untuk mengimpor beras dan menjauhkan dari semangat nasionalisme kedaulatan pangan.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x