Network
GALAMEDIA - Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Muhammad Syarif Bando menerangkan sejumlah permasalahan klasik yang masih terjadi terkait pengembangan perpustakaan.
Ia mencontohkan seperti belum idealnya rasio ketercukupan koleksi, tenaga perpustakaan, akses layanan perpustakaan yang belum merata, sarana prasarana perpustakaan yang ada belum sesuai standar nasional perpustakaan.
Kemudian pelibatan masyarakat dalam pembangunan perpustakaan yang belum optimal, keterbatasan anggaran pembangunan perpustakaan dan literasi masyarakat terbatas, serta belum maksimalnya implementasi regulasi tentang perpustakaan oleh pemerintah daerah.
Baca Juga: Geram dengan Tindakan Oknum TNI ke Sipil Papua, Veronica: Biar Cepat Papua Merdeka
"Dalam Rakornas ini pemerintah berupaya untuk mengurangi kesenjangan permasalahan tersebut, baik melalui pendanaan langsung dari APBN seperti penyaluran dana DAK, kegiatan dekonsentrasi, berbagai insentif dan bantuan perpustakaan, serta melalui pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan sesuai dengan Standard Nasional Perpustakaan," kata Syarif.
Ia mengungkap hal itu pada penutupan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Perpustakaan Tahun 2021, Selasa 23 Maret 2021.
Kegiatan diikuti sebanyak 10.473 peserta yang terdiri dari Perpustakaan Nasional, perpustakaan umum dari berbagai wilayah, bappeda, taman baca masyarakat kementerian/lembaga, pegiat literasi, penerbit dan lainnya.
Walau demikian, pihaknya optimis dengan jerih payah semua dan dukungan pemerintah daerah akan membawa kemajuan perpustakaan dalam upaya memberikan layanan terbaik bagi masyarakat.
Baca Juga: Darurat Korupsi di Jawa Barat, Ketua DPW PSI Jabar: Ini Kejadian Luar Biasa
