Mensos Risma: Saya Masih Percaya Perpustakaan Bisa Mengubah Hidup Seseorang

- 22 Maret 2021, 21:31 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Menteri Sosial Tri Rismaharini. /Tangkapan layar/Rio Ryzki Batee/Galamedia/

GALAMEDIA - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan di era digital, perpustakaan berkontribusi besar dalam membangun masyarakat berpengetahuan (knowledge society) melalui ikhtiar kolektif, untuk menumbuhkan tradisi dan budaya baca di dalam masyarakat.

"Perpustakaan adalah tempat ilmu pengetahuan bagi siapapun. Saya masih percaya perpustakaan bisa mengubah hidup seseorang, karena buku adalah salah satu sahabat terdekat saya," ungkap Risma pada Rakornas Bidang Perpustakaan 2021 yang digelar secara virtual, Senin, 22 Maret 2021.

Menurutnya dengan membaca, maka semua imajinasi akan dirangsang untuk bisa membayangkan sesuatu yang bahkan di luar dari buku itu sendiri. Sehingga harus yakin dan percaya diri bahwa dengan membaca akan melahirkan anak-anak yang kreatif dan inovatif.

Baca Juga: BWF Sampaikan Ini ke Presiden Jokowi Setelah 'Mengusir' Tim Indonesia dari All England 2021

"Untuk itu mari bersama-sama dorong anak-anak kita agar bisa berprestasi melalui buku-buku yang mereka baca," katanya.

Dikatakannya layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial dari Perpustakaan Nasional, diharapkan dapat memberikan impact langsung bagi warga masyarakat penerima manfaat bantuan sosial dalam meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup.

Lebih jauh, Perpustakaan berbasis inklusi sosial diyakini mampu memfasilitasi masyarakat dalam mengembangkan potensinya dengan melihat keragaman budaya, kemauan untuk menerima perubahan, serta menawarkan kesempatan berusaha, melindungi dan memperjuangkan budaya dan hak asasi manusia.

Baca Juga: Benny K Harman Ungkap Meninggalnya Tokoh Buruh Muchtar Pakpahan: Minggu Lalu Sempat Kirim Pesan

Saat ini, strategi transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial berperan dalam mengembangkan secara berkelanjutan agar perpustakaan dapat dimanfaatkan Keluarga Penerima Manfaat (KPM), yang merupakan program perlindungan sosial seoptimal mungkin.

"Perpustakaan harus menjadi ruang berbagi pengalaman baik dari pustakawan maupun pengunjung, sehingga perpustakaan juga menjadi ruang belajar kontekstual untuk meningkatkan taraf kehidupan yang lebih baik," tuturnya.

Risma menjelaskan untuk lebih meningkatkan perannya dalam pemberdayaan masyarakat, maka perpustakaan juga dapat menyelenggarakan pelatihan-pelatihan langsung kepada masyarakat sebagai aksi langsung untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: Muhammad Lutfi Siap Mundur Kalau Salah Soal Impor Beras, Faisal Basri: Orang Puasa Konsumsi Beras

"Hal ini juga berlaku untuk masyarakat disabilitas, dengan keterbatasan fisik maupun sosial serta masyarakat yang terisolasi dan terpencil. Pada konteks ini, saya mengapresiasi Perpusnas dalam upayanya melakukan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial," jelasnya.

Ia menerangkan bahwa program tersebut akan mampu memperkuat peran perpustakaan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Sehingga kemampuan literasi meningkat yang berujung pada peningkatan kreativitas masyarakat dan aksesitas, terhadap informasi untuk peningkatan kesejahteraan sosialnya.

"Dari awal sampai akhir layanan setiap hari perpustakaan harus menjadi tempat bagi masyarakat berbagai lapisan dengan berbagai kegiatan. Hal ini nantinya akan berdampak kesejahteraan masyarakat," ucapnya.

Baca Juga: Hasil Survei Terbaru: Elektabilitas AHY Kian Melejit Lewati Anies Baswedan, Prabowo Subianto Teratas

Oleh karena itu, perlu adanya transformasi layanan perpustakaan dan paradigma perpustakaan harus dirubah.

Dari semula dianggap sebagai gudang buku, kini hendaklah bertransformasi menjadi perpustakaan yang dapat memberdayakan masyarakat dengan pendekatan teknologi informasi.

Selain itu, perpustakaan harus bisa bertransformasi sehingga memiliki peran signifikan dalam meningkatkan kemampuan masyarakat dalam hal partisipasi, life skill, layanan inklusi untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga miskin menjadi lebih baik menuju kesejahteraan.

"Disamping itu perpustakaan juga bisa mengambil peran sebagai pusat informasi krisis saat terjadi bencana alam atau sosial. Tentu saja dengan semakin bertambahnya peran perpustakaan juga harus dimbangi dengan fasilitas yang memadai, seperti adanya jaringan internet yang cepat untuk selalu menghadirkan perpustakaan dimana saja dan kapan saja," tambahnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x