Pakar Duga Ada Obsesi Pemerintah Teroriskan FPI, Refly: Jelaskan, Jangan Sampai Keterlibatan Dibuat-buat!

- 31 Maret 2021, 14:53 WIB
Refly Harun.
Refly Harun. //Instagram/@reflyharun

GALAMEDIA - Pakar Tata Negara Refly Harun turut berkomentar terkait dugaan salah satu pengamat terorisme Sidney Jones yang menduga adanya obsesi pemerintah untuk mengaitkan Front Pembela Islam (FPI) dengan terorisme bahkan ISIS.

Refly menyampaikan tanggapannya melalui saluran YouTube pribadinya 'Refly Harun' yang tayang pada Rabu, 31 Maret 2021 dengan tajuk 'Obsesi Pemerintah Teroriskan FPI'.

Refly menilai, terkait kebenaran FPI adalah ISIS atau teroris, dalam hal ini pemerintah harus menyampaikan secara jelas. Jangan sampai keterlibatan tersebut adalah keterlibatan yang dibuat-buat.

Baca Juga: 6 Beasiswa Terpopuler di Indonesia, Biaya Kuliah Gratis hingga Link Pendafataran

"Kalaupun benar FPI itu adalah SISIS, tentu benar tidaknya harus disampaikan secara jelas. Secara jelas maksudnya jangan sampai keterlibatan itu adalah keterlibatan yang dibuat-buat," ujar Refly.

Selain itu, kata Refly, jangan sampai 'semangat' menteroriskan tersebut justru menghilangkan esensi yang sesungguhnya yakni pencarian keadilan.

"Jangan sampai semangat menteroriskan tersebut justru menghilangkan esensi yang sesungguhnya yaitu pencarian keadilan bagi pihak-pihak yang kini sedang mencari keadilan," jelas Refly.

Pencarian tersebut yang dimaksud Refly misalnya ihwal kematian enam laskar FPI yang tewas tertembak serta Habib Rizieq Shihab yang kini sedang disidang serta pembubaran FPI.

Ketiga kasus ini Refly menilai bahwa sangat penting untuk ditelaah lebih lanjut. Namun yang penting adalah sikap adil pemerintah.

Baca Juga: TRENDING! Fiersa Besari Mengaku Sampai Memimpikan Sinetron Ikatan Cinta dan Sumarno

Sehingga kata Refly, tidak ada kesan kasus-kasus ini menjadikan pemerintah punya legitimasi untuk misalnya membubarkan organisasi FPI bahkan menahan HRS dan penembakan keenam laskar.

Refly mengingatkan, negara Indonesia berdasarkan atas kemanusiaan yang adil dan beradab. Bukan untuk memojokkan bahkan menghilangkan eksistensi suatu kelompok.

"Jadi kita harus terus mengingatkan bahwa negara ini adalah negara yang berdasarkan kepada kemanusiaan yang adil dan beradab," tandasnya.

Baca Juga: Misteri Skandal Airmata Kensington Palace, Cinta Pangeran Harry pada Kate Middleton Picu Obsesi Meghan Markle

Sebelumnya, pengamat terorisme Sidney Jones berbicara mengenai dugaan adanya obsesi pemerintah seolah-olah Front Pembela Islam (FPI) terkait dengan terorisme.

Sidney menilai adanya dugaan itu berhubungan dengan peristiwa pembaiatan massal ke ISIS di Makassar pada 2015.

"Saya kira sekarang ini seperti ada obsesi pemerintah dengan FPI seolah-olah ini membuktikan bahwa FPI terkait terorisme," ujarnya Selasa, 30 Maret 2021.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah