Namun para aparatur desa ini memiliki pengetahuan yang terbatas tentang tata kelola BUMDesare . Bahkan, Ia pun menilai banyak kepala desa yang tidak memiliki kepedulian terhadap badan usaha tersebut.
Baca Juga: Merebak Aksi Sentimen Anti Asia di Amerika, Brigjen Pol Ary Laksmana kepada WNI: Lindungi Diri
"Jangan sampai warga desanya ingin maju, tapi dari pemerintah desanya enggak ada dukungan. Oleh karena itu, perlu ada pemahaman yang sama antara kepala desa dengan warga khususnya pengelola BUMDesa," jelasnya.
Dalam SABISA ini, pihaknya akan mengajak kepala desa dan pengelola BUMDesa untuk menyusun rencana kerja secara bersama-sama. Melalui cara ini, dia berharap para penentu kebijakan ini bisa mengetahui kontekstual bisnis di masing-masing daerahnya.
"Jadi bukan hanya membuat produk yang kemudian dikenalkan, tapi harus ada inovasi," ucapnya. Selain itu, mereka juga akan diberi pemahaman tentang menggali potensi di desa, berinovasi, hingga mencari sumber dana.
"Dulu basisnya produk, sekarang di era digital kepala desa dan pengurus BUMDes harus mampu melihat perubahan. Perlu kolaborasi, saat ini kekuatannya di sumber daya manusia yang harus kreatif," tambahnya.***