Pakar Dukung Kebijakan Pemerintah Larang Mudik Lebaran, Pakar: Demi Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19

- 18 April 2021, 13:30 WIB
Ilustrasi mudik. Pemerintah larang mudik tahun ini untuk menekan penyebaran Covid-19.*
Ilustrasi mudik. Pemerintah larang mudik tahun ini untuk menekan penyebaran Covid-19.* /Pexels

GALAMEDIA - Sebelumnya ramai diperbincangkan larangan masyarakat untuk melakukan mudik lebaran di tahun 2021 ini.

Presiden Joko Widodo sendiri sudah memberitahukan alasan mengapa mudik lebaran dilarang, namun masih banyak pihak yang masih menyayangkan keputusan tersebut.

Namun, seorang Pakar virologi dan imunologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Mohamad Saifudin Hakim justru mendukung larangan masyarakat mudik Lebaran 2021.

Mohamad Saifudin Hakim menilai larangan mudik lebaran 2021 sudah tepat karena hal itu dilakukan demi mengantisipasi potensi lonjakan kasus positif COVID-19.

Baca Juga: 5 Masjid Indah nan Estetik Hasil Desain Ridwan Kamil, Ada yang Mirip PS 5 Lho!

Baca Juga: Rezim Jokowi Hobinya Bikin Rakyat Bingung, Rocky Gerung: Umpan Sebagai Pencitraan

Mobilitas masyarakat yang tinggi pada masa libur panjang berdampak pada kenaikan kasus positif COVID-19.

Hal itu sudah tidak terbantahkan jika merujuk data kondisi liburan panjang sebelumnya yang menunjukkan kasus COVID-19, bahkan naik lebih dari 100 persen.

Data Satgas COVID-19 nasional menyebutkan usai liburan Lebaran, 22—25 Mei 2020 terjadi peningkatan kasus positif COVID-19 mencapai 69—93 persen.

Berikutnya, pada masa libur 15—17 Agustus 2020, peningkatan kasus positif sebesar 58—188 persen.

Baca Juga: Ekonom Senior Protes ke Jokowi Soal Pekerja China, Refly : Mendukung Prabowo – Sandi itu ‘Bodoh’

Pada liburan akhir Oktober 2020, juga terjadi peningkatan kasus positif sebanyak 17—22 persen.

Belajar dari liburan panjang sebelumnya itu, Pemerintah menegaskan melarang masyarakat mudik Lebaran 2021.

Mohamad Saifudin Hakim kemudian mengajak masyarakat harus mendukung penuh kebijakan tersebut sehingga larangan mudik benar-benar efektif menekan kasus COVID-19.

Hal lain yang diperlukan dan penting adalah koordinasi dengan petugas di lapangan agar sosialisasi dan penegakan aturan berjalan.

Baca Juga: Link Live Streaming MotoGP Portugal Minggu 18 April 2021 Pukul 19.00 WIB, Quantararo Start Terdepan

"Satu sisi masyarakat sadar, di sisi lain pemerintah harus tegas," kata dr. Mohamad Saifudin Hakim dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, dikutip Galamedia dari Antara.

Sementara itu, ahli penyakit tropik dan infeksi dr. Erni Juwita Nelwan mengimbau masyarakat agar membatasi mobilitas hanya untuk hal yang darurat saja.

"Bila masih ada kasus, risiko penularan dan penyebaran akan tetap ada sehingga belum waktunya untuk bebas mobilisasi," kata Erni.

Pengendalian pandemi tidak hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi harus ada dukungan masyarakat.

Baca Juga: 5 Masjid Indah nan Estetik Hasil Desain Ridwan Kamil, Ada yang Mirip PS 5 Lho!

Agar masyarakat tidak mudik, menurut Erni, aturan pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus selaras.

"Bila masih ada juga yang mudik, harus ada sikap antisipasi yang bijak dan simpatik. Tujuannya sama supaya semua tetap sehat dan tidak ada penularan dimanapun," ujar Erni.***

 

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x