Melihat isinya pejabat Kemendikbud hanya mengenal tokoh penjajah dan hal ini perlu diluruskan, menurut Gatot.
“Melihat isinya, bisa dikatakan para pejabat Kemdikbud saat ini jauh lebih mengenal tokoh-tokoh penjajah Belanda dan Jepang dari pada tokoh pejuang yang menjadi imam warga nahdliyin di seluruh nusantara,” katanya.
“Ini harus diluruskan,” sambungnya.
Setelah hilangnya frasa Agama,Pendidikan Pancasila, skrg muncul masalah baru dari Kemendikbud yg membuat Kamus Sejarah Indonesia,al krn hilangkan peran KH Hasyim Asyari(Pahlawan Nasional,Pendiri NU),tapi malah sebut tokoh2 PKI spt Semaun,DN Aidit dll. Agar sgra ditarik&direvisi. pic.twitter.com/h3qoTbnpRK— Hidayat Nur Wahid (@hnurwahid) April 20, 2021
Menanggapi hal ini, Hidayat Nur Wahid selaku Wakil Ketua MPR RI membuat sebuah cuitan melalui Twitternya @hnurwahid.
Ia menuliskan bahwa setelah hilangnya frasa Agama, Pendidikan Pancasila, sekarang muncul masalah baru dari Kemendikbud.
“Setelah hilangnya frasa Agama, Pendidikan Pancasila, skrg muncul masalah baru dari Kemendikbud yg membuat Kamus Sejarah Indonesia,al krn hilangkan peran KH Hasyim Asyari(Pahlawan Nasional,Pendiri NU),tapi malah sebut tokoh2 PKI spt Semaun,DN Aidit dll. Agar sgra ditarik&direvisi,” tulis Hidayat.
Cuitan Hidayat pun mendapatkan berbagai komentar dari warganet. ***