WOW, Akibat Pandemi Covid-19, Nilai Ekonomi yang Hilang di Indonesia Mencapai Rp1.356 triliun dari PDB

- 29 April 2021, 13:30 WIB
Menkeu Sri Mulyani saat mendamping Presiden Jokowi menghadiri KTT G20 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu malam, 21 November 2020.
Menkeu Sri Mulyani saat mendamping Presiden Jokowi menghadiri KTT G20 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu malam, 21 November 2020. /Biro Pers Setpres/Lukas/

“APBN sebagai instrumen utama yang melakukan countercyclical agar tidak merosot ke bawah,” ujarnya.

Ia melanjutkan, berbagai hal itu menyebabkan defisit Indonesia melebar hingga 6,1 persen namun masih relatif moderat dibanding negara-negara lain dan mampu memberikan daya dorong cukup besar terhadap ekonomi.

Baca Juga: Tak Respon Bahaya Kimia Bisphenol-A (BPA), Komnas Perlindungan Anak Sesalkan Sikap BPOM

Meski demikian, Sri Mulyani memastikan pemberian stimulus dan defisit fiskal ke depan akan tetap dikendalikan untuk menjaga tingkat utang yang aman serta fiskal yang sehat.

“Indonesia perlu terus menjaga dan mengelola APBN untuk kembali sehat dan kita tahu APBN masih kembali diperlukan untuk memulihkan ekonomi,” tegasnya. (Antara)***

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x