Pengamat Politik: Kekuasaan Memang Menyusun Rencana Memojokkan Munarman

- 30 April 2021, 13:30 WIB
Bekas Petinggi FPI, Munarman ditetapkan sebagai tersangka kasus terorisme.*
Bekas Petinggi FPI, Munarman ditetapkan sebagai tersangka kasus terorisme.* /Dok. Humas Polri/

GALAMEDIA – Kasus eks Sekretaris Umum (Sekum) Front Pembela Islam (FPI) Munarman masih terus bergulir dan semakin panas.

Baru-baru ini viral sebuah video yang diduga Munarman sedang check in bersama seorang wanita.

Hebohnya isu ini bermula dari sebuah akun Twitter @BacatCo*** membagikan video rekaman CCTV yang di dalamnya terdapat momen kebersamaan antara dua orang.

Menurut dugaan yang beredar kedua orang itu adalah Munarman dan Lily Sofia sedang berada di sebuah hotel.

Baca Juga: Disebut OPM Pejuang Kemerdekaan yang Diakui PBB, Husin Alwi: Jelas itu Teroris yang Menakutkan!

Menanggapi hal ini, pengamat politik terkenal Rocky Gerung menyampaikan pandangannya melalui kanal Youtube Rocky Gerung Official berjudul "KESALAHAN MUN4RM4N MASIH DICARI-CARI".

Menurut Rocky hal yang dihadapi Munarman saat ini adalah pembunuhan karakter.

"Munarman itu kan pembunuhan karakter sebetulnya kan, jadi begitu Munarman ditangkap alasannya teroris lalu disodorkan sesuatu yang dianggap kegiatan tidak bermoral karena check in sama-sama di hotel dan kita gak tau siapa yang bikin itu," terangnya.

Baca Juga: Wali Kota Tak Ingin Bandung Mengalami Tragedi Seperti India

Jika pun video tersebut memang ada, Rocky menilai itu adalah pelanggaran privasi.

"Kalaupun itu ada, itu pelanggaran privacy dan hotel yang bersangkutan juga harus dipersoalkan, kenapa membocorkan CCTV dengan alasan yang tidak ada," ucap Rocky.

Pengamat ini menjelaskan, hal ini tidak boleh dilakukan kecuali jika ada perintah hakim yang meminta.

"Kecuali ada perintah hakim untuk bongkar, kemana aja Munarman selama dalam proses hukum segala macam, apalagi kalo itu video lama, itu kan gak etis betul kan, dan melanggar privacy," tandasnya.

Baca Juga: Forum Zakat dan BNPT Berkolaborasi untuk Cegah Aksi Terorisme dalam Gerakan Zakat

Berangkat dari hal ini, Rocky menyimpulkan, terlihat kekuasaan tengah menyusun rencana untuk memojokkan Munarman agar setara dengan kasus Habib Rizieq Shihab (HRS).

"Jadi terlihat bahwa kekuasaan memang menyusun rencana yang ingin memojokkan Munarman (dan) menjegal moralitasnya itu supaya setara dengan HRS, karena HRS juga diperlakukan dengan cara yang sama dulu," imbuhnya.

Agenda hingga buzzernya Rocky berpendapat sama dengan yang dialami HRS dulu.

"Jadi agenda, bahasa, pelaku, pengintai, dan buzzernya sama tuh, jadi terlihat tetap bahwa ini yang bekerja ini intelijen kita gak ngerti apa buzzer yang bekerja tuh, kadang-kadang intelijen jadi buzzer dan sebaliknya kan," ungkapnya.***

 

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x