"Di saat Bioku tertulis Allah Subhanahu Wa Ta'ala, dan Biomu tertulis Yesus Kristus. Di saat aku mengucapkan Assalamualaikum, dan kamu mengucapkan Salom," katanya.
Baca Juga: Eks Menkes Terawan Agus Suntikkan Vaksin Nusantara ke Tubuh Dedi Mulyadi
Lebih lanjut, pendakwah yang kerap dijuluki presiden para pendosa itu menyampaikan bahwa agama Islam dan Kristen hanya berbeda saat memanggil nama tuhan saja.
Selebihnya Islam dan Kristen menurut Gus Miftah akan tetap menjadi 'kita' sebagai saudara sebangsa dan setanah air.
"Di saat aku mengeja Al-Quran, dan kamu mengeja Al-Kitabmu. Kita berbeda saat memanggil nama Tuhan. Tentang aku yang mengenadahkan tangan, Dan kau yang melipatkan tangan saat berdoa. Aku, kamu, kita," lanjutnya.
Selain itu, Gus Miftah juga menegaskan bahwa Istiqlal dan Katedral yang ditakdirkan untuk berdiri dengan perbedaan namun tetap dalam harmonis.
Baca Juga: Link Streaming Ikatan Cinta 30 April 2021: Kehadiran Reyna Mampu Sadarkan Al, Andin Menangis Haru
Hal itu menandakan bahwa di tengah perbedaan masih bisa hidup rukun antar umat beragama.