Lebih lanjut, Mardani mengatakan, pemberantasan korupsi bukan hanya mau dilumpukan tapi memang ingin dimatikan.
“Jk dilihat,kondisi kita dlm pemberantasan korupsi saat ini kian parah di bulan Ramadhan, miris. Bulan yg semestinya membentuk pribadi kita yg anti korupsi & anti suap. Dpt dikatakan upaya pemberantasan korupsi tdk hny mau dikerdilkan/mau dilumpuhkan, tetapi memang ingin dimatikan,” pungkasnya.
Baca Juga: Tim Satgas Covid-19 Nasional Pantau Langsung Penanganan Covid-19 di Kota Cimahi
Saat ini KPK benar-benar di ujung tanduk, Mardani berpendapat.
“Publik perlu menyadari bahwa KPK saat ini benar2 ada diujung tanduk. Setidaknya ada 3 monumen reformasi, yakni KPK, KPU,hingga Mahkamah Konstitusi. Monumen yg didirikan oleh mahasiswa, LSM & akademisi di 1998. Kt tak ingin salah satunya hancur lebur & jd buta huruf trhdp keadilan,” tandas dia.
Kata Mardani memberantas korupsi kadang perlu dilakukan secara ‘radikal’ karena koruptor juga radikal.
Baca Juga: Warga DKI Jakarta Meninggal Usai Vaksinasi AstraZeneca, Anies Baswedan Langsung Bereaksi
“Mesti diingat, terkadang memberantas korupsi perlu dilakukan dengan ‘radikal’, karena para koruptor pun juga radikal. Alur, jenis tes sampai soal2 dalam tes pun hrs sdh dikurasi dgn baik. Jika skg menimbulkan pertanyaan publik, sesuai asas transparansi, mesti diumumkan ke publik,” terangnya.
“Jika tidak, #SkandalNasionalKPK ini kian larut,” terang dia.
Kemudian Mardani mengajak kita menjaga KPK.