Pemkot Cimahi Gelar 'Kompetisi Inovasi Cimahi Motekar Award'

- 24 Mei 2021, 17:48 WIB
Plt. Wali Kota Cimahi, Ngatiyana hadiri pengumuman finalis Kompetisi Inovasi ChiMA di Aula Gedung A Kompleks Perkantoran Pemkot Cimahi Jalan Rd. Demang Hardjakusuma, Senin (24/5).
Plt. Wali Kota Cimahi, Ngatiyana hadiri pengumuman finalis Kompetisi Inovasi ChiMA di Aula Gedung A Kompleks Perkantoran Pemkot Cimahi Jalan Rd. Demang Hardjakusuma, Senin (24/5). /Laksmi Sri Sundari/

GALAMEDIA - Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi menggelar Kompetisi Inovasi Cimahi Motekar Award atau disingkat ChiMA.

Kegiatan tersebut kini sudah masuk pengumuman finalis, yang selanjutnya pemenang akan diumumkan bertepatan dengan hari ulang tahun (HUT) Kota Cimahi ke-20 pada 21 Juni mendatang.

Pada kompetisi inovasi ini terdapat 6 kategori yakni, kelompok perangkat daerah termasuk RSUD Cibabat, kelompok kelurahan, kelompok Puskesmas/UPTD/BLUD, kelompok dosen perguruan tinggi, kelompok umum/masyarakat/komunitas, dan kelompok pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan umat bekerjasama dengan Baznas Kota Cimahi.

Baca Juga: Bumame Farmasi Berikan Layanan Drive Thru, Walk-In dan Home Service di Kota Bandung

Finalis kelompok kategori perangkat daerah yakni, Badan Pengelola Pendapatan Daerah (Bappenda), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapeda), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan), dan Dinas Komunikasi Informasi Arsip dan Perpustakaan (Diskominfoarpus).

Finalis kelompok kategori kelurahan, yakni Kelurahan Cibeureum, Kelurahan Cipageran, Kelurahan Melong, Kelurahan Padasuka. Finalis kelompok kategori UPTD/BLUD, diantaranya Puskesmas Padasuka, Puskesmas Pasirkaliki, UPT Cimahi Technopark, UPTD Laboratorium Lingkungan DLH, dan UPTD Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan).

Finalis kelompok kategori dosen perguruan tinggi yakni, Nur Fauziyah, Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung, dan Yuliana. Finalis kelompok kategori masyarakat umum/komunitas yakni Adi Rustandi, Al Qowim, dan Cihurip Agro. Finalis Kelompok kategori pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan umat.

Baca Juga: Muhammadiyah Ingatkan Bangsa Indonesia Jangan Terbelah dalam Menyikapi Isu Palestina

Pengumuman finalis Kompetisi Inovasi ChiMA ini disaksikan langsung Plt. Wali Kota Cimahi Ngatiyana, dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cimahi Dikdik S. Nugrahawan, serta dihadiri sejumlah Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang berlangsung di Aula Gedung A Kompleks Perkantoran Pemkot Cimahi Jalan Rd. Demang Hardjakusuma, Senin 24 Mei 2021, serta disiarkan langsung melalui Youtube.

Sekda Kota Cimahi, Dikdik S. Nugrahawan mengatakan, untuk mendorong daya saing daerah dan inovasi di Kota Cimahi, maka pada tahun 2021 Kota Cimahi menyelenggarakan Kompetisi Inovasi Cimahi Motekar Award yang disingkat ChiMA.

"Diharapkan melalui kompetisi ini akan terbangun budaya inovasi dalam banyak aspek kehidupan di Kota Cimahi," katanya.

Baca Juga: Tingkatkan Kemahiran Anggota, Polres Sumedang Segera Bangun Lapangan Tembak

Menurut Dikdik, sejak pembukaan dan peresmian kompetisi ChiMA pada tanggal 14 april 2021, telah dilaksanakan pelatihan dan pemanduan cara pengisian sistem informasi pengukuran nilai kematangan inovasi sebanyak tiga kali, atau hampir setiap minggu dilakukan pelatihan dan pendampingan.

"Dengan berakhirnya masa pengisian data inovasi pada sistem informasi kompetisi ChiMA 2021 pada tanggal 11 mei 2021, maka tahapan berikutnya adalah penetapan finalis yang ditentukan berdasarkan nilai kematangan inovasi yang diperoleh dari data sistem informasi inovasi daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri)

Lebih jauh dikatakan Dikdik, kompetisi ChiMA ini terdiri dari empat tahap . Tahap awal yakni pendaftaran dan pengukuran indeks kematangan inovasi menggunakan sistem informasi inovasi daerah dari Kemendagri.

Baca Juga: Konflik Ganjar-Puan, Rocky Gerung Menilai Gubernur Jawa Tengah Memancing-mancing untuk 'Diamputasi' dari PDIP

Tahap kedua adalah wawancara finalis oleh para juri, direncanakan proses wawancara akan dilakukan secara live melalui channel youtube Humas Kota Cimahi. Tahap ketiga adalah upload video inovasi di youtube.com untuk memperoleh tanggapan dan feedback dari masyarakat. Tahap terakhir yaitu penetapan pemenang kompetisi.

"Secara khusus untuk kompetisi di perangkat daerah, kelurahan, puskesmas dan UPTD akan memperebutkan piala bergilir, yang seiring berjalannya waktu juaranya bisa berganti-ganti, sesuai dengan kinerja inovasi setiap perangkat daerah," beber Dikdik.

Berdasarkan sistem informasi, telah terkumpul sebanyak 148 inovasi dengan rincian 117 atau 79% inovasi berasal dari perangkat daerah, kelurahan, puskesmas dan UPTD. Sementara 21 atau 21% inovasi dari masyarakat (non-Pemkot Cimahi).

Baca Juga: Link Streaming Buku Harian Seorang Istri 24 Mei 2021: Bu Farah Skakmat Lagi! Dewa Bela Nana dan Usir Ibunya

"Angka ini telah berhasil mencapai target panitia, dan kita akan terus berusaha agar angka partisipasi kompetisi meningkat lebih besar lagi pada tahun 2022, seiring dengan semakin meningkatnya upaya penggalakan inovasi di Kota Cimahi," terangnya.

Dikdik juga menyampaikan bahwa untuk menjaga netralitas dan kejujuran, maka juri untuk kategori peserta dari Pemkot Cimahi seluruhnya akan berasal dari luar Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Cimahi, yaitu dari unsur perguruan tinggi dan pemerhati kota.

"Untuk penjurian kategori non-pemkot merupakan kombinasi dari perguruan tinggi dan juga ASN Pemkot Cimahi, agar hasil inovasi bisa dikolaborasikan, dikerjasamakan dengan SKPD-SKPD yang ada di Pemkot Cimahi," ujarnya.

Baca Juga: Perang Dingin PDIP dan Ganjar Pranowo Mencuat, Pengamat Politik Ini Sebut Karir Politik Ganjar Akan Berakhir

Plt. Wali Kota Cimahi, Ngatiyana mengatakan, pada tahun ini kompetisi ChiMA masih dilaksanakan pada tingkat perangkat daerah. Dengan demikian proses penilaian yang kemarin telah dilaksanakan adalah organisasi perangkat daerahnya, yang dalam hal ini diwakili oleh kepala perangkat daerahnya masing-masing.

"Melalui kompetisi tingkat perangkat daerah ini, termasuk tingkat kelurahan, puskesmas, dan UPTD, yang hendak dilihat adalah kualitas kepemimpinan (leadership), kesungguhan, dan komitmen pembinaan inovasi di SKPD masing-masing," sebutnya.

Ngatiyana pun berharap tahun depan kompetisi ini diselenggarakan menggunakan sistem informasi yang dibangun oleh Pemkot sendiri, dengan kategori yang lebih banyak, sehingga dapat mencakup lapisan masyarakat yang lebih luas, termasuk guru atu pendidik, dan juga mahasiswa atau anak sekolah.

"Semakin banyak peserta, diharapkan akan semakin meningkatkan kualitas kompetisi. Dengan demikan kita dapat meningkatkan indeks inovasi daerah (IID), juga indeks daya saing daerah (IDSD) Kota Cimahi," katanya.***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x