Harga Kedelai Meroket, Pengrajin Tempe di Cimahi Masih Setia Bertahan

- 26 Mei 2021, 17:21 WIB
Pengrajin tempe di Kota Cimahi masih mempertahankan harga jual tempe, meski, harga kedelai terus mengalami kenaikan./Laksmi Sri Sundari/Galamedia
Pengrajin tempe di Kota Cimahi masih mempertahankan harga jual tempe, meski, harga kedelai terus mengalami kenaikan./Laksmi Sri Sundari/Galamedia /

Baca Juga: Kebakaran Ruko Tewaskan Penghuninya, Jasad Ditemukan Dekat Pintu, Diduga Berusaha Menyelamatkan Diri

"Saya biasanya ngirim ke pasar-pasar di Cimahi, Margaasih, Bandung," ucapnya.

Kusnanto mengungkapkan, awalnya harga kedelai berkisar antara Rp 6.000-7.000/kg. Namun sejak tiga bulan terakhir, harganya terus merangkak naik dan semakin tidak terkendali.

"Puasa kemarin itu udah Rp 10.000/kg, sekarang malah naik lagi sampai Rp 11.000/kg. Ini udah nggak normal," sebutnya.

Menurut Kusnanto, tidak terkendalinya harga kedelai hingga harganya meroket ini, dikarenakan adanya permainan. Ia meminta pemerintah segera turun tangan untuk mengatasi permasalahan ini.

"Ini ada permainan harga sepertinya. Pemerintah harusnya sudah turun tangan," ujarnya.

Baca Juga: Link Streaming Gerhana Bulan Total Hari Ini 26 Mei 2021, Jangan Sampai Ketinggalan!

Selain mengurangi takaran kedelai untuk membuat tempe, Kusnanto juga mengurangi pembelian kedelai. Dulunya dalam sehari ia bisa menghabiskan sekitar 4-5 kwintal.

"Sekarang paling 2 kwintal. Dalam sehari rata-rata produksi 1.000 (bungkus). Harga jualnya ada yang Rp 5.000 sampai Rp 10.000," terangnya.

Perihal ajakan mogok produksi yang ramai di media sosial, Kusnanto mengaku sudah mengetahuinya. Ajakan mogok produksi itu rencananya akan dilakukan 28-30 Mei mendatang.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah