Mendapat pertanyaan seperti itu, Ita lantas menjawab ia mengikuti aliran Nahdlatul Ulama. Kendati demikian ia menyatakan, saat ia masuk KPK ia harus melepas seluruh identitasnya di organinasi manapun.
“Saya (menjawab) NU. Sejak saya masuk KPK, saya harus melepas identitas saya di organisasi apapun” jelasnya.
Baca Juga: Refly Harun: Kasus Harun Masiku Menunjukkan Tidak Berdayanya Pemberantasan Korupsi di Indonesia
Najwa Shihab (Mbak Nana) lantas bertanya apakah itu menjadi dasar Ita Khoriah melaporkan pertanyaan tes TWK kepada Komnas Perempuan.
Ita menuturkan bahwa bukan hanya itu alasannya melaporkan TWK ke Komnas Perempuan. Pelaporan juga dilakukan setelah mengetahui pertanyaan kepada pegawai KPK lain yang tak kalah janggal.
“Pertama itu berdasarkan pengalaman saya. Di satu sisi banyak rekan-rekan saya yang juga mendapat pertanyaan lebih parah dan saya pikir itu preseden buruk apabila instrumen rekrutmen untuk abdi negara tenryata ada preseden yang gak menyenangkan,” tandas Ita.
Selain pertanyaan itu, Ita juga membeberkan pertanyaan janggal lain seputar jilbab, diminta memilih antara Alquran atau Pancasila, status pernikahan, dan lainnya.
Bahkan menurut pernyataan Ita, ada peserta yang trauma hingga menangis karena pertanyaan tersebut.
“Sedangkan peserta yang ditanya masih ada trauma sampai ketriger dan menangis,” ujarnya lagi. ***