Anggaran Pertahanan Capai Rp 1.760 Triliun, Said Didu: Angka Tak Masuk Akal, Seharusnya Hanya Rp 200 Triliun

- 1 Juni 2021, 19:35 WIB
Salah satu alutsista produksi dalam negeri bernama Tank Harimau buatan PT Pindad./
Salah satu alutsista produksi dalam negeri bernama Tank Harimau buatan PT Pindad./ /Pindad

GALAMEDIA – Baru-baru ini pemerintah Indonesia menyatakan akan menggelontorkan dana sebesar Rp 1.760 triliun untuk pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista).

Meski begitu, Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin menegaskan itu masih sebatas rencana yang harus mendapat persetujuan Presiden, Menteri Keuangan, dan DPR.

Menanggapi pernyataan mengenai dana sebesar itu, eks Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu (MSD) turut membuka suara. MSD mengaku pernah berkecimpung di dunia pertahanan, sehingga ia cukup paham soal ini.

Baca Juga: 1 Juni 2021, KPK Tetap Melantik Pegawai Jadi ASN, Rocky Gerung: Pelantikan yang Tidak Suci

"Saya 10 tahun sebagai Komite Kebijakan Industri Pertahanan dan saya salah satu tim penyusun UU Industri Pertahanan dan ikut dulu evaluasi untuk pengadaan alpahankam agar sesuai dengan UU. Jadi saya agak paham soal ini," ucapnya dilansir melalui YouTube MSD.

MSD memahami bahwa soal ini tidak boleh ada pihak lain yang ikut campur.

"Saya memahami bahwa pengadaan alpahankam itu harus jangka panjang, lintas pemerintahan, dan sebenarnya tidak boleh ada pihak lain mencampuri pengadaan alpahankam. Itu amanat UU Industri Pertahanan," katanya.

Kendati demikian, MSD menganalisa ada beberapa kejanggalan yang perlu diperhatikan.

"Nah tapi saya membaca hal tersebut, ada beberapa kejanggalan yang menurut saya perlu mendapat perhatian," tandasnya.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x