Arie Kriting Protes Penunjukkan Nagita Slavina Jadi Duta PON XX Papua, Ini Apropriasi Budaya

- 3 Juni 2021, 09:43 WIB
Arie Kriting mengharapkan Nowela bisa menjadi ikon PON XX Papua alih-alih Nagita Slavina agar tidak ada apropriasi budaya.
Arie Kriting mengharapkan Nowela bisa menjadi ikon PON XX Papua alih-alih Nagita Slavina agar tidak ada apropriasi budaya. /Kolase Instagram/@arie_kriting dan tangkap layar YouTube RANS Entertainment./

GALAMEDIA - Komedian Arie Kriting protes penunjukkan Nagita Slavina menjadi Duta PON XX Papua baru-baru ini.

Melalui cuitan di Twitter pribadinya pada Rabu, 2 Juni 2021, Arie Kriting meluapkan kegeramannya terkait keputusan pemerintah menunjuk Nagita Slavina dalam helatan bergengsi itu.

Pasalnya, Arie Kriting menilai bahwa penunjukan Nagita Slavina sebagai Duta PON XX Papua itu menunjukkan adanya apropriasi budaya. Ia menyoroti soal tidak ditunjuknya perempuan asli Papua menjadi duta atau icon PON XX Papua itu.

Baca Juga: Selama Pandemi, APK PAUD Alami Penurunan, Ini Strategi yang Dilakukan Bunda PAUD Jabar

"Saatnya memupus harapanku menjadi komisaris. Gak apa-apa. Demi keberagaman dan keadilan sosial bagi seluruh Indonesia, diri ini rela," kata Arie Kriting.

"Bismillah. Seharusnya ada perempuan Papua yang menjadi Dita PON XX Papua, sehingga apropriasi budaya seperti ini tidak terjadi," tutur Arie Kriting. Ia mencontohkan dengan penunjukkan salah satu penyanyi asal Papua, Nowela yang representatif dengan keberagaman Indonesia.

"Nowela misalnya. Bayangkan jika sosok Nowela yang menjadi Duta PON XX Papua mendampingi Kaka Boaz Solossa. Maka kita akan melihat bentuk kecantikan yang berbeda dan merepresentasikan keberagaman Bangsa Indonesia," jelasnya.

Baca Juga: Lemlit Unpas Arahkan Riset Inovatif dan Berkualitas, saat Pandemi Gencar Lakukan Kerjasama dengan Mitra

Ia menambahkan bahwa seandainya alasan penunjukkan adalah karena adanya pengaruh yang besar, ia mengungkit soal penunjukkan penyanyi dangdut, Rara yang menjadi Duta Asian Games pada 2018.

"Kalau alasannya adalah karena pengaruh yang besar dan luas di masyarakat, lalu kenapa untuk event sekelas Asian Games 1018 bisa seperti. Ini adalah cara kita bersikap dan menghormati identitas dan eksistensi sesama anak bangsa," terang Arie.

Namun demikian, ia menyadari bahwa kritiknya akan mengundang pembelaan bahwa penunjukan Nagita Slavina bukan sebagai duta melainkan hanya ikon saja.

"Nanti ada pembelaan, 'media salah kutip, Nagita dan Raffi cuma ikon PON XX Papua'. Duta PON Papua Kaka Boaz Solossa," kata Arie Kriting. "Mungkin betul, tapi tetap saja tidak menghindarkan kejadian Cultural Appropriation itu," kata dia.

Baca Juga: Quran Surat Al Fajar, Berikut Bacaan Arab, Latin, dan Terjemahnya, Yuk Perbanyak Tadarus

Dengan demikian kata dia, yang menjadi wajah PON XX Papua nantinya bukan perempuan asli asal Papua. "Pada akhirnya yang menjadi wajah PON Papua bukan wajah perempuan Papua," pungkasnya.

Sebelumnya, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina resmi didapuk menjadi duta PON XX Papua yang akan diselenggarakan pada Oktober 2021. Kabar tersebut diumumkan Raffi Ahmad dalam video terbaru di kanal YouTube-nya Rans Entertainment.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada Tim PON XX Papua 2021, saya dan Nagita menjadi ikonnya, kita dipercaya untuk bisa menyosialisasikan PON XX Papua 2021 ini di mata Indonesia dan di mata internasional," ujar Raffi saat menyambut kedatangan Ketua II PB PON XX Papua 2021 Roy Letlora dan pesepakbola asli Papua Boaz Solossa dalam videonya.***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x