Rocky menilai KPK yang sebelumnya adalah alat rakyat sekarang telah berubah menjadi alat penguasa
“Jadi yang tadinya adalah alat rakyat sekarang berubah jadi alat penguasa,” tandasnya.
Ahli filsuf ini juga menjelaskan, ‘ide’ mengenai KPK sudah selesai sehingga bangsa Indonesia harus membuat ‘ide’ baru untuk mencegah terjadinya korupsi di akhir-akhir masa jabatan Jokowi.
“Jadi kelihatannya bahwa ide tentang KPK itu sudah selesai kemarin dan kita harus mulai mempersiapkan ide baru supaya korupsi tetap tidak diizinkan di dalam hari-hari terakhir pemerintahan Jokowi,” tuturnya.
Kabar ini lantas beriringan dengan pernyataan dari Menkopolhukam, Mahfud MD yang mengatakan bahwa korupsi setelah era reformasi lebih parah dari era orde baru (orba).
Menurut Rocky analisa Mahfud kurang tepat karena ia membandingkan satu hal di satu tempat.
“Ya betul, Pak Mahfud dia berupaya untuk kontemplasi, tapi dia kontemplasi dari sarang korupsi kan itu ajaib kan. Kalau dia bikin kontemplasi (seharusnya) dia ambil dari luar, supaya dia bisa lihat secara jelas,” ungkapnya.
Rocky menilai, jika ada orang semacam Mahfud namun korupsi tetap jalan, berarti ia mengizinkan korupsi.
“Orang semacam Mahfud yang sebetulnya ngerti value dari demokrasi, sekarang harus menghitung bahwa apakah dia ada di situ potensial untuk menghentikan korupsi apa gak. Kan kalau Mahfud ada di situ dan korupsi jalan terus, itu artinya Mahfud mengizinkan korupsi,” tambahnya. ***