Demokrat Murka, AHY-Airlangga Disebut Qodari Tidak akan Sukses di Pilpres 2024

- 8 Juni 2021, 19:15 WIB
Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari.
Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari. /Tangkap layar youtube/Deddy Corbuzier

GALAMEDIA - Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari tengah hangat diperbincangkan terutama di kalangan elit Partai Demokrat.

Qodari tengah menjadi sasaran 'murka' para kader Partai Demokrat lantaran salah satu pernyataannya yang menyebut bahwa duet Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto tidak akan sukses pada gelaran Pilpres 2024.

Padahal, belakangan duet keduanya disebut-sebut bakal mengulang kesuksesan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla seperti pada 2004 silam.

Baca Juga: Penyidik KPK Diberhentikan dengan Dalih Tak Lulus TWK, OTT Dibawah Kendali Firli Bahuri Justru Memudar

Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat, Yan Harahap nampak geram dengan ungkapan yang dilontarkan Qodari.

"Entah mengapa Qodari ini selalu beranggapan negatif terhadap AHY dan PD. Apa ia dibayar untuk itu?," demikian cuitan yan Harahap dalam akun Twitternya Selasa, 8 Juni 2021.

Namun demikian, Yan Harahap tidak mau terlalu ambil pusing, menurut dia, kerja-kerja politik membantu rakyat adalah yang paling penting.

Baca Juga: Mahfud MD Gembar-gembor Soal Korupsi, Rocky Gerung: Oligarki Bersekutu dengan Otoriterisme

"Ah sudahlah, bagi AHY dan PD jauh lebih penting melakukan kerja-kerja politik membantu rakyat daripada hanya sekedar mendengar ocehan seorang Qodari," tegasnya.

Pernyataan senada juga muncul dari Sartono Hutomo, politikus Partai Demokrat ini menilai bahwa pernyataan Qodari menunjukkan dirinya tengah gundah gulana.

"Tanda-tanda hidup orang ini selalu kemerungsung gundah gulana semoga mendapatkan hidayah kembali yang benar," kata Sartono dalam cuitannya.

Baca Juga: Bakal Bubarkan Lembaga Negara Lagi, Tjahjo Kumolo: Ada Kementerian yang Badannya Sampai 3 Lho, Binggung Ini

Selain itu, kritik terhadap Qodari juga muncul dari Syahrial Nasution yang menyebut bahwa Qodari tidak mampu berbicara substantif dan strategis.

Syahrial bahkan menyinggung soal Qodari yang sebelumnya sempat membela Moeldoko.

"Qodari yang sedang kenceng. Tak mampu bicara substantif dan strategis. Waktu dia bela Moeldoko, tarafnya mendekati OD. Jadi parno kalo AHY akan dipasangkan dengan Airlangga, karena bisa ulangi suksesnya SBY-JK," kata Syahrial.

Sebelumnya, Qodari menilai wacana pasangan AHY dan Airlangga Hartarto tidak akan terealisasi untuk maju pada Pilpres 2024.

Baca Juga: Kejar Target Portofolio Kredit UMKM, BRI Fokus Salurkan KUR dan KMK

Qodari menilai analisis Demokrat soal AHY-Airlangga hanyalah halusinasi.

"Sebetulnya agak halusinasi ya. Halu atau halusinasi kalau menyebut pasangan AHY dengan Airlangga itu mengulangi kejayaan SBY dan JK ya. Karena elektabilitas AHY itu jauh berbeda dengan SBY di tahun 2004 yang lalu," kata Qodari Selasa, 8 Juni 2021.

Qodari mengatakan elektabilitas AHY dan SBY jauh berbeda. Menduetkan AHY dan Airlangga, kata Qodari, akan memberatkan Partai Golkar.

"Jadi walaupun AHY ini anak SBY, tapi elektabilitasnya beda jauh. Karena itu peluang menangnya juga berat. Kasihan Partai Golkar yang punya kursi begitu banyak kalau dipasangkan dengan calon yang popularitasnya tanggung, elektabilitasnya tanggung," kata dia.***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x