"BLKK ini bukan hanya untuk santri atau pesantren. Termasuk di lingkungan serikat pekerja juga ada," katanya.
Ia pun melihat sejumlah pesantren sudah berdaya secara ekonomi dengan kehadiran negara dalam upaya membantu skill atau sumber daya manusia tersebut.
"Hampir di semua daerah yang ada BLKK sudah berjalan," katanya.
"BLKK ini untuk meningkatkan skill dan kemampuan para santri. Mendorong para santri paham bagaimana enterpreneur. Ini penting bagi santri, apalagi menghadapi bonus demografi," terangnya.
"Tetapi tantangannya bonus demografi orang harus diberi keahlian. Jangan sampai setelah kuliah atau sekolah jadi pengangguran," tuturnya.
Cucun berharap, para santri yang sudah mengikuti pendidikan atau pelatihan di BLKK siap pakai sesuai dengan keahliannya.***